Renungan Harian Remaja Matius 11: 25-30. Melihat orang yang punya masalah, serta merta ‘talenta’ kita untuk jadi penasihat langsung keluar. Dengan sangat rapi, kata demi kata keluar seperti telah diatur sebelumnya, demi menenangkan orang yang tengah bermasalah tersebut. Menjadi penasihat kelihatannya memang gampang banget. Nggak jarang dengan nasihat-nasihat tersebut, kita merasa jadi orang yang paling wise sedunia, lantaran kita bisa memberikan nasihat yang jitu? Nggak jarang pula, orang yang kita nasihati seringkali hanya bilang iya dan iya begitu mendengar uraian nasihat kita yang panjang lebar.
Easiest But Not Easy
Melihat masalah orang lain dari sudut pandang kita sepertinya kita melihat nggak ada hal besar yang menghimpit, padahal orang yang tengah bercerita pada kita sedang dalam keadaan besar yang sangat gusar dan panik. Hmmm… tapi apakah kita juga bersikap sama ketika masalah ada di pihak kita? Dapatkah kita menggampangkan masalah yang ada di depan kita? Yang ada, justru kebalikannya. Ketika kita menghadapi masalah, kita langsung panik, kuatir dan akhirnya banyak pikiran yang menguras tenaga dan untuk mendengarkan nasihat orang jadi nggak sempat lagi. Bahkan saking berkutatnya dengan masalah sendiri, kita nggak sempat datang ke Tuhan.
Sepelik apa pun masalah yang kita hadapi, jangan pernah bilang tidak sempat datang pada Tuhan. Kita nggak perlu bikin janji dulu untuk meminta waktunya Tuhan. By prayer, doa adalah penyampaian isi hati yang membuat kita jadi lebih tenang, sebelum kita curhat kepada sesama. Karena Allah adalah sumber terbaik untuk meminta petunjuk jalan keluar.
Saudara, kapan pun perasaan kuatir, gundah gulana datang dalam hidup kita, berdoalah dengan sungguh-sungguh bukan dengan asal berdoa! Ini adalah cara termudah bagi kita, tapi butuh kesungguhan untuk bisa melakukannya. Itu sebabnya hanya sedikit orang yang berhasil keluar dari masalahnya karena hanya sedikit yang sungguh-sungguh percaya dan yakin Allah pasti menolong. Nah, Saudara pun juga bisa!!! (RUM – Renungan Harian Remaja Matius 11: 25-30)