Renungan Harian Remaja 2 Raja-raja 2: 23-25. Elisa menapaki jalan ke Betel yang bak sebuah bukit. Saat mendaki, tiba-tiba segerombolan anak-anak kampung yang sudah menantinya di atas berlari-larian menyambutnya dengan cemoohan khas anak kecil, “Ayo, naiklah botak; cepat naik ke mari, botak!”
Anak-anak itu sebenarnya nggak tahu siapa Elisa dan apa tujuannya ke Betel, tetapi nampaknya mereka termakan provokasi untuk mencemooh Elisa. Nggak jelas siapa yang jadi provokatornya, tetapi yang pasti pelakunya adalah beberapa anak diantara mereka.
Anak-anak yang mengolok-olokkan Elisa ini menggambarkan pribadi-pribadi yang masih suka ikut-ikutan, belum punya prinsip, belum bisa berpikir dewasa en masih suka main-main dengan ucapannya, tanpa peduli ucapannya itu jadi berkat atu malah jadi kutuh buat dirinya sendiri en orang lain.
Melalu pengalaman Elisa di Betel ini, ada satu pelajaran penting yang musti kita perhatikan. Ucapan atau tutur kata. Nah, bagaimana dengan tutur kata kita selama ini terhadap orang lain? Bagaimana pula tutur kata kita pada ortu, saudara dan sahabat kita? Apakah kata-kata kita membuat emosi? Apakah menyakitkan dan mengecewakan?
Tutur kata kita benar-benar sangat mempengaruhi bagaimana sikap orang lain terhadap kita, memberkati atau sebaliknya malah mengutuki. “Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama Tuhan. Maka keluarlah dua ekor beruang dari huta, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak” (ayat 24).
Tutur Kata
Di dalam ucapan tidak hanya terletak kredibilitas seseorang, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya” (Amsal 18:21). Karena itu, marilah kita lebih mawas diri bahkan bersikap lebih dewasa dalam menjaga ucapan kita di hadapan orang lain!
Kita bisa memberkati dan diberkati lewat ucapan kita. Berhati-hatilah lidah tak bertulang, sebab lidah sangat fleksibel. Jadi, sangat baik kalo kita mau menjaga dan tidak main-main lagi dalam bertutur kata. (Renungan Harian Remaja 2 Raja-raja 2: 23-25 | Tutur Kata)
Baca juga: Khotbah Kristen | Menjadi teladan dalam perkataan