Renungan Harian Remaja 1 Korintus 7: 1-16. Kawin cerai, sepertinya menjadi fenomena baru yang makin ngetrend saja saat ini. Tidak saja terjadi di kalangan selebritis namun juga berimbas pada anak-anak Tuhan. Sepertinya kisah asmara yang pernah dirajut sudah terlupakan begitu saja.
Perhelatan yang digelar besar-besaran, tidak lagi memberikan kesan sama sekali. Hanya karena masalah sedikit timbul diantara mereka, dengan mudahnya mereka mengatakan cerai dengan berbagai macam alasan; tidak ada kecocokan, adanya kekerasan, pendapatan yang kurang, etc. Lebih tragis lagi, mereka mengatasnamakan Tuhan, “semua yang terjadi atas seizin Allah”.
Memang, terasa terlalu dini kalo kita ngomongin soal ini. Tapi tidak ada salahnya kalo kita juga belajar dan berjaga-jaga agar peristiwa yang kita lihat sekarang tidak menjadi kebiasaan atau menimpa kita nantinya. Itu sebabnya dalam membina suatu hubungan, kita harus serius dan bertanggung jawab. Kita harus kritis untuk terus bertanya pada Tuhan, apakah benar dia adalah jodoh yang dipilih Tuhan. Sebab sebagai orang muda seringkali kita menyepelekan suatu hubungan.
Bahkan ada yang bangga bila sering putus sambung dengan seseorang, karena dia beranggapan dirinya ‘masih laku’. Anggapan seperti ini salah besar dan tidak bertanggung jawab. Justru dalam tahap pacaran, kita mesti mengenal dan memahami sifat-sifat pasangan kita sehingga pada saat kita masuk dalam pernikahan, kita bisa menerima pasangan apa pun keadaannya. Karena dia adalah pilihan kita sendiri.
Bukankah tidak ada yang memaksa kita sewaktu masih berpacaran? Jadi kalo sudah menikah, terimalah pasangan kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Baik buruknya pasangan, kita harus bisa menerima dan menutupinya dengan kasih yang tulus.
Fenomena Baru?
Sobat, ingatlah Allah tidak pernah mengizinkan dan tidak pernah menghendaki pasangan yang telah mennikah untuk bercerai. Karena apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Itu sebabnya tidak boleh ada perceraian selain kematian yang memisahkan (Roma 7:2-3). Jadi, hormatilah firman-Nya dengan tidak bercerai! (Renungan Harian Remaja 1 Korintus 7: 1-16 | Fenomena Baru?)