renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap
renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap

Renungan Harian Matius 5: 7

Renungan Harian Matius 5: 7. Kemurahan hati hanyalah milik orang yang lemah! Pernahkah anda mendengar statement ini? Banyak orang yang berpikir bahwa hanyalah orang yang lemah yang akan menunjukkan kemurahan hati. Orang yang kuat akan dapat berjuang untuk mempertahankan apa yang mereka miliki. Hanya orang lemah yang tidak dapat berjuang dan mempertahankan apa yang mereka miliki. Mungkin dunia bisa berpikir demikian. Tetapi Yesus tidak demikian. Walaupun Yesus adalah pribadi yang paling kuat dan paling hebat di antara seluruh manusia di muka bumi ini, tetapi Yesus tidaklah demikian. Yesus justru mengajar para pengikut-Nya untuk menjadi orang yang murah hati. Dalam ucapan bahagia yang kelima, Yesus mengatakan, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.”

APAKAH ARTINYA?

Kemurahan hati sepertinya sudah menjadi konsep yang asing di masa modern ini, seakan-akan itu hanya terjadi di flm-flm saja. Pernahkah anda mendengar beberapa frasa yang populer seperti: •“Kita akan mendapatkan yang layak untuk kita dapatkan.” •“Mata ganti mata.” •“Ada uang, ada barang.” Seakan-akan tidak ada tempat untuk kemurahan hati. Sepertinya kemurahan hati adalah sebuah konsep yang kuno dan ketinggalan zaman. Kamus Merriam-Webster mendefnisikan kemurahan (mercy) sebagai belas kasihan atau kesabaran yang ditunjukan, terutama untuk seorang musuh. Ucapan bahagia kelima ini menunjukan kepada kita bahwa Yesus adalah pribadi yang penuh dengan kemurahan.

Kita harus menunjukkan kemurahan kepada sesama kita karena kita telah memperoleh kemurahan terlebih dahulu. Seberapa besarpun kesalahan orang lain kepada kita, tidaklah sebesar kesalahan yang kita lakukan di hadapan Allah. Manusia sebenarnya tidak layak menerima kemurahan. Upah dosa ialah maut dan hukuman yang kekal (Rm. 6:23). Tetapi dalam Ef. 2:4-5 dinyatakan berita injil, yaitu “tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita– oleh kasih karunia kamu diselamatkan.” Allah menunjukkan contoh yang sangat luar biasa mengenai kemurahan hati dengan mengurbankan putra-Nya yang tunggal bagi orang berdosa yang sebenarnya tidak layak menerima kemurahan. Dengan teladan yang luar biasa ini, maka seharusnya kita meneladani apa yang Tuhan lakukan bagi kita.

LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Apakah ada orang yang menyakiti hati anda? Ini waktunya bagi kita untuk menyatakan kemurahan hati dengan melepaskan pengampunan dan memberkati orang yang bersalah kepada kita.

Baca juga: Renungan Harian Amsal 25: 1-16 | Nikmat Membawa Sengsara

Leave a Reply