Renungan Harian Matius 26: 31-46 | Tetap berjaga-jaga. Saat-saat menjelang Yesus dikhianati, Dia sangat sadar mengenai tugas berat yang menanti. Dia ingin mendekat kepada Allah dan mengahak para murid terdekat-Nya. Ketika Yesus ingin mendekati Bapa-Nya dalam doa, Dia berkata kepada para murid-Nya supaya menunggu dan berjga-jaga bersama-Nya. Walaupun mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk kesedihan atau tugas-Nya yang sudah menanti, Dia mendambakan persahabatan mereka.

Permintaan Yesus kepada murid-murid-Nya itu mengingatkanku saat aku masih kecil dan ikut permainan olahraga sekolah. Kami diajarkan bahwa ketika kami sedang tidak langsung turun bermain, kami harus selalu bersemangat dan terlibat dalam permainan. Kami diminta untuk menyemangati teman sesama tim, memperhatikan apa yang sedang terjadi, dan tetap siap sedia berjaga-jaga kalau kami dipanggil untuk turun bermain.

Sayangnya, ketika kita tidak berada di garis depan, kadang-kadang kita “lepas tangan”; kita sama sekali tidak siap sedia dan abai terhadap pekerjaan Allah. Dia menginginkan semangat dan kesiapsediaan kita untuk melakukan pelayanan. Salah satu bagian dari hidup bersama Allah adalah mendukung pekerjaan yang setia dilakukan oleh orang lain dan tetap siap sedia ketika Allah memangil kita untuk bertindak. (Gorden Rowe)

baca juga: Khotbah Kristen Matius 26: 69-75 | Penyangkalan Petrus