Renungan Harian Matius 11: 28-30. Jika Anda seorang petani, Anda mungkin masih bingung. Kuk adalah balok kayu besar dengan dua lubang yang melekat padanya. Petani di zaman kuno akan menyatukan dua ekor sapi dengan meletakkan kepala mereka melalui lubang kuk. Kemudian petani akan memasang bajak di belakang lembu dan menuntun mereka melalui lading untuk sampai ke bumi sebelum menanam tanaman.
Berkat kuk, hewan menanggung beban bajak dan melakukan pekerjaan yang sulit untuk mengaduk tanah. Seperti dalam banyak kisahnya, Yesus menggunakan contoh-contoh yang akrab dari kehidupan sehari-hari untuk mengajarkan para pendengar abad pertama tentang suatu hal penting.
APAKAH ARTINYA?
Para pendengar Yesus waktu zaman itu seperti lembu dalam analogi ini. Para pemimpin agama telah membebani orang-orang dengan beban berat untuk berusaha mendapatkan bantuan dari Allah melalui pekerjaan baik dan pemeliharaan hukum. Sadar akan segala kekurangan mereka, banyak orang merasa diremukkan oleh beban dosa mereka.
Pernahkah Anda merasa seperti itu? Apakah Anda piker Anda harus mendapatkan pengampunan dari Tuhan dengan menjadi cukup baik? Apakah Anda kadang merasa sedih ketika memikirkan semua dosa Anda? Jika demikian, bergembiralah! Kata-kata yang diucapkan Yesus kepada orang banyak dua ribu tahun yang lalu juga berlaku bagi Anda. Yesus memberikan istirahat dan kenyamanan bagi jiwa manusia yang lelah.
Yesus meringankan beban kita dengan menanggung beban besar dosa kita di kayu salib untuk membebaskan kita dari rasa bersalah dan menjadikan kita orang benar di hadapan Allah. Kuknya memang mudah dan ringan!
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Mintalah Yesus untuk mengangkat beban apa pun yang Anda bawa dan memberikan jiwa Anda istirahat melalui kasih karunia-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Matius 5: 8