Renungan-Harian-Lukas-23-33-49-Doa-Taat-Kepada-Allah

Renungan Harian Lukas 23:33-49 | Doa: Taat Kepada Allah (2)

Renungan Harian Lukas 23:33-49. Bagaimanakah sikap para prajurit dan orang-orang yang melihat Yesus tergantung tak berdaya di kayu salib? Untuk apakah Yesus mati di kayu salib?

Doa: Taat Kepada Allah

Kematian Yesus bukanlah kematian yang sia-sia, yang dicari-cari ataupun konyol. Sebaliknya kematian-Nya memberikan makna dan tujuan baru bagi kehidupan manusia. Kematian-Nya pun mengungkapkan betapa berharganya jiwa manusia di mata-Nya. Ketika tergantung di kayu salib, para pemimpin Yahudi dan prajurit mengolok-olok ketidakmampuan-Nya menyelamatkan diri-Nya sendiri (ay. 35-37).

Tindakan mereka itu hanya terpusat kepada keselamatan fisik. Yesus memang telah membuktikan bahwa Ia mampu membebaskan rakyat Yahudi dari berbagai masalah sosial seperti penyakit dan pangan. Namun mengapa sekarang Ia tidak berdaya dan tergantung di kayu salib? Jika demikian Ia bukanlah Mesias yang dinanti-nantikan. Yesus menegaskan bahwa tujuan-Nya datang ke dunia dan mati di kayu salib bukan untuk keselamatan manusia secara fisik.

Kematian-Nya merupakan penggenapan Paskah yang selalu diperingati dan dirayakan bangsa Israel. Paskah pertama memang merupakan pembebasan bangsa Israel dari kekuatan Firaun. Namun sebetulnya peristiwa Paskah itu terdiri dari 2 tahapan. Sebelum mereka keluar dari negeri perhambaan, mereka telah dibebaskan atau diselamatkan terlebih dahulu dari murka Allah dengan darah anak domba. Kematian Kristus telah membebaskan umat manusia yang berdosa dari murka Allah (ay. 43).

Kematian Kristus juga mendamaikan manusia dengan Allah yang ditandai dengan terbelahnya tabir Bait Allah (ay. 45). Semua itu tidak akan tercapai jika Kristus tidak datang ke dalam dunia dan mati.

Apakah arti kematian Kristus bagi hidup Anda? Apakah respon Anda ketika Anda mengenang akan hal ini? (Renungan Harian Lukas 23:33-49 – GKBJ)

Leave a Reply