Renungan Harian Keluaran 18: 13-24 ( Si Perfeksionis Kelelahan ). Sikap perfeksionis biasanya menghalangi terajutnya jalinan kerjasama yang baik dalam tim kerja. Si perfeksionis kurang bisa mempercayai hasil pekerjaan orang lain. Ia memang sangat percaya diri. Itu positifnya tetapi negatifnya adalah ia sering merendahkan hasil pekerjaan orang lain. Mencela sana sini hasil pekerjaan orang lain yang tentunya tidak bisa persis dengan hasil pekerjaannya. Semuanya bagi si perfeksionis harus serba sempurna menurut pandangannya. Hasil dari pandangan yang demikian adalah kelelahan fisik dan mental bagi si perfeksionis saat ia harus memandang hasil pekerjaan orang lain sembari emosi dan cemberut.
Si Perfeksionis Kelelahan
Namun, Yitro melihat menantunya, Musa, sedang bersikap perfeksionis tanpa sadar, yaitu dari pagi hingga petang melayani sendiri. Semua hal Musa coba kerjakan sendirian. Lalu, Yitro melihat sudut pandanganya bahwa hal itu kurang tepat dan tidak baik, “Engkau akan menjadi sangat lelah”, kata sang mertua. Yitro yang telah makan “asam garam” kehidupan melebihi menantunya itu memiliki nasihat yang teramat membantu Musa. Musa, si perfeksionis, waktu itu mesti merendahkan diri untuk bersedia berbagi dan mendelegasikan tugas-tugasnya yang berjubel itu kepada orang lain yang cakap bekerja. Percaya kepada orang lain dan membuat tim kerja akan mengurangi banyak sekali kelelahan yang tidak perlu.
Aduh, memang tidak muda ketika kita biasa melakukan tugas ini-itu sendirian sambil menahan kelelahan mental dan fisik. Lalu, saat ini kita harus berbagi pekerjaan kita dengan orang lain. Huf…suatu yang mungkin sulit. Demikianlah nasihat bijak Yitro hari ini. Kita harus mulai mempercayai orang lain dan membuat tim kerj yang dapat saling meringankan beban pekerjaan. Pada awalnya pasti sulit tetapi jika kita bersedia, selanjutnya tim kerja tersebut akan membuat kehidupan kita jauh lebih efektif. (stf)