Renungan Harian Kejadian 26 | Apa Salah Saya? Sebut saja namanya Vivi. Ia bercerita kepada saya jika ipar beserta adiknya sendiri iri dengan apa yang ia miliki. Ia dan suaminya sama-sama bekerja. Dibilang orang kaya raya juga tidak. Tetapi Vivi sangat rajin menabung. Ia membedakan mana tabungan sekolah anak, liburan,, dan lain-lain. Jika ada tiket promo mereka bisa jalan-jalan ke luar negri, itupun paling jauh Australia. Keadannya itu membuat ipar dan adiknya iri dan menyebut ia sombong. Vivi selalu mengirim uang bulanan buat kedua orang tuanya dan juga mertuanya. Vivi bahkan tidak memakai barang-barang bermerek. “Apa salah saya jika saya bekerja, menabung, dan menikmati hasil jerih payah saya?” tanya Vivi kepada saya.
Apa Salah Saya?
SAUDARA, orang dengki atau sirik ada dimana-mana. Ketika Ishak pindah ke Gerar karena musim kelaparan terjadi, Tuhan memberkati Ishak. Ketika ia menanam, semua berhasil. Ketika ia membuka sumur di manapun, semua menghasilkan air yang membual-bual. Tetapi keadaannya itu membuat orang Filistin di Gerar iri, dengki, atau sirik dengan kesuksesannya. Mereka merebut setiap sumur yang dibuka oleh Ishak. Dan ketika Ishak semakin sukses, mereka mengusirnya karena mereka tidak ingin lama kelamaan Ishak lebih kaya dari mereka dan Ishak nantinya akan berkuasa. Apakah Ishak salah ketika hasil jerih payahnya dan penyertaan Tuhan atas dia membuat Ishak sukses?
SAUDARA, jika apa yang kita lakukan baik, benar dan tulus, maka Tuhan akan menyertai jalan kita. Jika ada orang yang iri dengan keadaan kita, maka itu bukan salah kita selama kita memang tidak menyoombongkan diri. Orang fasik memang selalu iri dengan keberhasilan orang-orang percaya. (vlo) (Renungan Harian Kejadian 26 | Apa Salah Saya?)
Baca juga: Renungan Harian Amsal 19 | Salah Tuhan Atau Salah Sendiri