Renungan Harian Ibrani 4:14-16. Mengaku dosa bukan tindakan terakhir dalam masa Pra Paskah ini. Sesungguhnya, ini hanyalah sebuah permulaan dari kehidupan baru dari Tuhan. Justru kalau kita berhenti pada pengakuan dosa maka kita bisa kehilangan semangat dan dirundung rasa bersalah yang berlarut-larut.
Setelah kita mengaku dosa, kita seharusnya memandang kepada Kristus sebagai Imam Besar yang mewakili kita untuk menebus segenap dosa kita dengan pengorbanan-Nya sendiri. Karya Kristus di kayu salib telah mengubah takhta murka Bapa menjadi takhta kasih karunia! Betapa indahnya!
Jerry Bridges meneguhkan kebenaran ini, “Mengabarkan Injil kepada diri Anda sendiri berarti Anda terus menghadapi keberdosaan Anda, kemudian berlari kepada Yesus melalui imam dalam darah-Nya yang tercurah dan dalam kehidupan-Nya yang benar.
Itu berarti, Anda mengamini, sekali lagi dengan iman – fakta bahwa Yesus telah sepenuhnya memuaskan tuntutan hukum Tuhan – bahwa Dia telah menjadi korban penebusan yang menggantikan Anda, dan bahwa murka Tuhan yang kudus tidak lagi ditujukan kepada Anda,” Haleluya!
Renungkan
Siapa dan bagaimana Imam Besar kita di sorga (ay. 14-15)?
Apa manfaat rohani dari Kristus sebagai Imam Besar kita (ay. 16)?
Hari ini, dalam ibadah korporat, kiranya Anda mendengar kembali berita pengampunan dari Tuhan. Hafalkan dan renungkanlah kembali Ibrani 4:16. Bersyukurlah karena kita bisa menghadap takhta kasih karunia Bapa sorgawi melalui Kristus. (Renungan Harian Ibrani 4:14-16 – GKBJ)