Renungan Harian Amsal 7: 1-27. Mengapa orang yang terperangkap dengan perzinahan tidak mempunyai daya apapun untuk bisa keluar? Bagaimana agar tidak terperangkap?
Tamu Tak Diundang
Tikus yang terperangkap karena ia hanya melihat makanan dan tidak melihat akibat dari memakan makanan di dalam perangkap tersebut. Demikian pulalah dengan dosa perzinahan. Orang terperangkap karena hanya melihat kenikmatan yang ditawarkan meskipun sesaat dan tidak melihat bahaya yang terkandung di dalamnya. Setelah masuk ke dalam kenikmatan tersebut, seperti tikus tadi, ia menjadi tidak berdaya.
Ia tidak sanggup melepaskan diri walau ia berkeinginan untuk melakukannya. Ia pasrah menunggu keputusan nasib ke mana akan membawanya kemudian (ayat 22,23).
Penyebab terbelenggunya manusia dalam dosa perzinahan salah satunya adalah sepak terjang perempuan jalang atau tuna susila. Pekerjaan mereka tidak hanya untuk mencari nafkah.
Mereka tidak peduli, apakah sasaran mereka sudah beristeri, berkeluarga atau masih pemuda (ayat 7). Dan laki-laki yang meladeni profesi mereka dikatakan Amsal sebagai laki-laki yang tak berakal budi, karena laki-laki itu tidak pernah memikirkan dampak dari hubungan tersebut. Disadari atau tidak, ia telah memasukkan dirinya ke dalam jaring-jaring maut yang berbahaya.
Amsal menasihati, agar kita mewaspadai sepak terjang wanita lajang. Oleh karena itu Amsal memberikan cara-cara menghadapi mereka: Pertama, datang dan berseru kepada-Nya, hanya Dialah yang dapat menolong kita. Kedua, miliki komitmen yang teguh kepada didikan Allah. Ketiga, tidak membiarkan pikiran kosong, sehingga mengembara pada kesenangan yang membangkitkan hawa nafsu. Keempat, kendalikan nafsu dan belajar untuk hidup kudus.
Hafalkan Amsal 7:25!!! Kuasa perzinahan dapat dimatikan dengan mematikan keinginannya. Jika sudah bertindak amat sukar untuk lepas. Alihkan keinginan untuk berzinah dengan menyembah Tuhan.