Renungan-Harian-Amsal-3-27-35-Membalas-Kebaikan
Renungan Harian Amsal 3: 27-35 | Membalas Kebaikan

Renungan Harian Amsal 3: 27-35 | Membalas Kebaikan. Bila menonton film Godfather yang diangkat dari novel karya Mario Puzo, maka pembaca akan tahu betapa berdarah-darah Don Vito Corleone membangun imperium bisnisnya di Amerika. Sebagai seorang imigran Italian yang berjuang hidup di Amerika, kehidupan telah membentuknya menjadi seseorang yang jahat sekaligus baik. Ia jahat karena para musuh dan pengkhianat selalu menghabisi diri, keluarga, atau bisnisnya kapan saja. Ia baik karena melindungi keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dan, ini yang menarik; ia tak pernah melupakan kebaikan orang lain kepadanya.

Membalas Kebaikan

Ketika menerima kebaikan orang lain, ada dua kalimat yang biasanya saya dengar. Pertama, “Semoga Tuhan membalas kebaikanmu”; kedua: “Suatu saat aku akan membalasnya”. Kalimat pertama terkesan lebih ilahi, sementara yang kedua terdengar humanis. Namun, kalimat pertama dapat juga berarti bahwa orang yang menerima kebaikan tak ingin membalas – keengganannya terbungkus dalam kata-kata yang melibatkan Sang Pencipta.

Seorang mafia legendaris fiktif dalam sejarah novel dan film memilih membalas kebaikan orang-orang yang berjasa baginya, walaupun tangannya bersimbah darah. Itulah yang saya kira membuat sosoknya disukai banyak orang. Tuhan membalas perbuatan baik yang dilakukan setiap orang – betapa sudah sering kita mendengarnya, apalagi kita orang ber-Tuhan, beragama. Sudah waktunya bagi kita untuk mengingat kebaikan orang lain – mungkin saja, mereka sedang dirundung malang. – SN (Renungan Harian Amsal 3: 27-35 | Membalas Kebaikan)

Baca juga: Renungan Harian Keluaran 20: 1-2 | Mengingat kebaikan Tuhan

Baca Juga Artikel Lainnya....