Renungan-Harian-Amsal-10-Keteguhan-Hati-Vs-Kompromi
Renungan Harian Amsal 10 | Keteguhan Hati Vs Kompromi

Renungan Harian Amsal 10. Apa yang Alkitab gambarkan tentang kekayaan yang diperoleh melalui kompromi (kefasikan) dengan dunia? (ayat 2) Apa jalan keluar untuk tidak kompromi dalam menerima kekayaan?

Keteguhan Hati Vs Kompromi

Mulai pasal 10 dan seterusnya kita bertemu dengan ujaran-ujaran pendek yang berisikan nasihat hikmat yang harus dipahami dengan dua hal. Pertama, gunakan akal sehat kita: kapan nasihat ini berguna, yaitu untuk situasi dan kondisi yang bagaimana. Kedua, sebagai orang beriman maka motivasi untuk memuliakan Tuhan dan memberkati sesama harus menjadi alasan pemberlakuan nasihat tersebut.

Ay. 2-5 memperlihatkan kontras antara sikap yang benar terhadap harta dan pekerjaan, dengan sikap yang salah atau keliru. Sikap yang benar terwujud dalam pengelolaan hidup yang rajin dan bertanggung jawab. Sikap tersebut berkenan di mata Tuhan sehingga berkat-Nya melimpah. Sebaliknya, orang malas sama saja dengan orang fasik yang mengharapkan kekayaan lewat jalan pintas atau kecurangan. Orang semacam ini tentu tidak akan diberkati Tuhan. Nyata terlihat bagaimana Amsal bukan mengajari orang untuk bersikap anti kekayaan (15), melainkan agar waspada menghadapi sikap yang keliru terhadap harta.

Kerapuhan seseorang terhadap serangan untuk berkompromi adalah mencintai harta dan tidak radikal buat Tuhan. Takut hidup miskin, tidak bisa berbuat apa-apa tanpa uang banyak, merasa diri kehilangan “muka” ketika terdesak, semuanya itu adalah godaan besar untuk seseorang berkompromi demi sebuah keberhargaan hidup. Kemenangan atas kerapuhan itu adalah seseorang berkompromi demi sebuah keberhargaan hidup. Kemenangan atas kerapuhan itu adalah percaya bahwa rajin dan percaya akan berkat Tuhan. Teguhlah dan percayalah bahwa Tuhan dapat diandalkan.

Nyanyikanlah lagu: “Ku Mau Cinta Yesus Selamanya” Hayati lagu itu sebagai komitment untuk teguh pada Yesus dan tidak berkompromi.

Baca Juga Artikel Lainnya....