Renungan Harian Amos 1: 1-8 | Melewati Batas Kesabaran-Nya. Kita tahu bahwa Tuhan kita adalah pribadi yang penuh belas kasihan. Kita juga mengenal Tuhan yang panjang sabar. Namun, bacaan kita hari ini berbicara sisi lain dari Tuhan. Pada pembukaan kitab Amos, Tuhan digambarkan seperti singa yang mengaum karena kemarahan-Nya. Penggambaran yang sungguh mengerikan! Mengapa Tuhan marah sedemikian rupa? Ternyata Tuhan marah kepada bangsa Syria dan kepada bangsa-bangsa di sekitarnya. Perbuatan apa yang dilakukan oleh bangsa Syria sehingga membuat Tuhan murka?
Syria dan Palestina menjadi sasaran kemarahan Allah sebab mereka telah berbuat dosa yang melewati batas kesabaran-Nya. Dengan kalimat retoris, “karena tiga perbuatan jahat bahkan empat” yang menunjukkan kejahatan yang telah melampaui batas, Tuhan tidak akan menarik keputusan-Nya. Kemarahan Tuhan tidak akan reda sampai Ia menuntaskan penghukuman. Kemarahan Tuhan turun atas istana dan puri di Damsyik, serta puri di Gaza, yang merupakan pusat kekuasaan dan simbol pemegang tongkat kerajaan Syria dan Palestina. Perbuatan yang mendatangkan murka Tuhan bagi bangsa Syria secara spesifik berhubungan dengan tindakan mereka yang kejam dan brutal atas bangsa Israel di Gilead.
Perikop ini memperingatkan, bahwa Tuhan sugguh berdaulat atas semua manusia di atas bumi. Walaupun bangsa itu tidak kenal Tuhan, tetapi Dia tetap meminta pertanggungjawaban atas dosa yang telah dilakukan. Apalagi kita, umat yang dikasihi-Nya. Walau Doa penuh kasih, tetapi kelak Dia akan minta pertanggungjawaban kita. Tidakkah kita takut menerima “api murka” Tuhan bila kita terus melakukan dosa dan tidak bertobat? (eno)
baca juga: Renungan Harian 2 Petrus 3: 1-16 | Menunggu dalam Kepastian