Renungan Harian 1 Samuel 17:41-50. Goliat memandang rendah dan menghina Daud karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya, sama sekali jauh dari gambaran seorang pahlawan. Berbeda dengan Goliat yang perawakannya tinggi besar dan gagah perkasa. Apalagi Daud tidak membawa senjata apa pun selain tongkat yang dia pakai untuk menggembalakan kambing domba dan umban, sedangkan Goliat lengkap dengan pakaian dan senjata perang.
Secara kasat mata, jelas usia dan kemampuan Daud jauh di bawah usia dan kemampuan Goliat. Namun Daud maju berperang bukan mengandalkan senjata, ia mengandalkan nama TUHAN semesta alam, ia percaya bahwa Tuhan yang akan berperang baginya dan ia akan menang. Akhirnya, terbukti bahwa Daud merobohkan Goliat bukan dengan pedang, melainkan dengan umban. Goliat jatuh dan mati karena meremehkan lawannya.
Usia dan kemampuan seseorang tidak menjadi jaminan untuk dia bisa berhasil dan menang. Kita harus belajar pentingnya hidup disertai oleh Tuhan, kita dapat menang menghadapi apa pun. Sebaliknya, jangan terlalu cepat menilai orang lain dari usia dan kemampuannya, apalagi jika orang tersebut terbukti hidupnya disertai Tuhan, maka kita tidak boleh mengabaikan dia. Kadang kita menganggap orang lain terlalu muda atau terlalu tua, atau tidak cukup berpendidikan untuk menasihati atau memberikan masukan, akhirnya kita mengalami kejatuhan.
Renungkan
Dalam hal apa Goliat memandang rendah Daud? (ay. 42-44)
Bagaimana Daud merespons kata-kata hinaan Goliat? Mengapa? (ay. 45-47)
Bagaimana Daud mengalahkan Goliat dan orang-orang Filistin? (ay. 48-50)
Periksalah, apakah Anda termasuk orang yang menganggap remeh orang yang memiliki usia dan kemampuan di bawah Anda? Apakah Anda sulit menerima ide, nasihat dan masukan mereka? Pikirkan perubahan konkret apakah yang harus Anda lakukan supaya Anda tidak keburu jatuh? (Renungan Harian 1 Samuel 17:41-50 – GKBJ)