Renungan Harian 1 Korintus 1: 22-24

Admin

Renungan Harian 1 Korintus 1: 22-24. Apa bedanya lima hari. Dalam waktu kurang dari satu minggu, kerumunan besar Paskah di Yerusalem berubah dari menyambut Yesus dengan teriakan “Hosanna!” (Bahasa Ibrani untuk “Oh, selamatkan!”) Untuk berteriak “Salibkan Dia!” Entah bagaimana, antara Masuknya Kemenangan-Nya pada hari Minggu dan Penyaliban pada hari Jumat, kerumunan yang penuh sukacita dan penuh pujian telah berubah menjadi gerombolan yang ganas dan haus darah.

Apa yang terjadi? Itu mirip dengan orang-orang yang kehilangan iman ketika Yesus tidak memenuhi harapan mereka. Kerumunan yang dengan antusias menyambut Yesus ke Yerusalem mengharapkan Mesias menjadi Juru Selamat politik dan militer. Ketika Yesus ditangkap dan diadili oleh orang-orang Romawi. Orang banyak dengan cepat meninggalkan Dia. Asumsi orang tentang Mesias sangat keliru.

APAKAH ARTINYA?

Yesus memang Mesias yang dijanjikan Allah. Tetapi misi-Nya jauh berbeda dari yang diharapkan orang Yahudi. Mereka mencari Mesias untuk mendirikan kerajaan duniawi sesegera mungkin. Gagasan tentang Mesias yang disalibkan benar-benar menggelikan bagi orang-orang pada abad pertama Masehi. Orang-orang Yahudi tersinggung oleh pemikiran bahwa Mesias dieksekusi oleh orang-orang Romawi yang dibenci dan seluruh dunia non-Yahudi, meskipun sama sekali tidak percaya untuk percaya pada Tuhan yang dibunuh oleh manusia.

Tetapi rencana Tuhan tidak seperti rencana manusia. Apa yang menjadi kebodohan bagi manusia adalah hikmat bagi Tuhan. Dan jujur, siapa yang tahu Tuhan atau manusia terbaik? Rencana Allah selama ini adalah mengorbankan Anak-Nya, sang Mesias, sebagai pembayaran untuk dosa. Yesus tidak mau membuat aturan duniawi dengan menyelamatkan umat-Nya dari Roma (Yohanes 18:36). Dia datang untuk memerintah hati orang-orang dengan menyelamatkan mereka kebinasaan dosa mereka. Yesus adalah Anak Allah yang kekal dan maha kuasa. Dia tidak perlu memenuhi harapan kita; kita perlu bertemu dengan-Nya. Dan pembebasan-Nya sederhana: bertobat dari dosa-dosa kita dan percaya kepada-Nya untuk keselamatan. Biarkan pikiran Anda tentang Yesus diterangi oleh Firman-Nya, bukan oleh harapan manusia.

LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Luangkan waktu untuk berpikir dan berdoa tentang iman Anda akan Yesus. Apakah itu berasal dari Alkitab atau dari ide Anda sendiri? Pastikan pikiran Anda tentang Mesias selaras dengan Kitab Suci.