Renungan 31 Juli 2021: Matius 25: 14-21 (Setia Dalam Hal Kecil)

Renungan Matius 25: 14-21 (Setia Dalam Hal Kecil).  Sudah keenam kalinya ibu berganti asisten tumah tangga. Biasanya hanya bertahan sampai 3 bulan. Terakhir, belum menginjak bulan ketiga, ibu harus kehilangan asisten kami. Sebenarnya ia cukup cekatan dalam bekerja, ia selalu berpenampilan bersih dan pekerjaannya sangat rapi dan bersih. Ibu suka, dan mulai percaya padanya. Namun, suatu ketika, ibu harus meninggalkan asisten beserta pesanan catering karena nenek di RS. Setibanya di rumah, ibu “disambut” dengan menghilangnya asisten dan barang-barang berharga.

Setia Dalam Hal Kecil

Setia dan dapat dipercaya. Karakter yang saat ini jarang sekali bisa ditemui. Bahkan, dua hal ini penting di mata Tuhan. Seperti yang ditekankan dalam nats kita hari ini. Hal kerajaan surga diuumpamakan Yesus sebagai keadaan saat orang yang setia bertugas dan bertanggung jawab meskipun kecil. Penilaian bukan berdasarkan besarnya talenta yang dimiliki, melainkan apakah talenta itu dikembangkan atau tidak? Ini menunjukkan Tuhan memberi kita talenta berbeda untuk dikembangkan demi maksud Tuhan. Masalahnya, mungkin kita tidak memanfaatkannya, melainkan malah menguburnya dalam-dalam, lalu menyalahkan Tuhan, seolah-olah Tuhan memberi terlalu sedikit. Dari hal ini jelas bahwa talenta harus dikembangkan. Ketika kita dinilai mampu, akan diberi tanggung jawab besar.

Itu berarti kita tidak lantas berhenti berkarya dan puas dengan raihan awal tetapi berupaya lagi untuk mengembangkan diri atau melakukan yang lebih baik dari raihan yang sudah dicapai sebelumnya. Tidak ada kata berhenti untuk berpuas diri akan capaian kita. Hari ini, kita boleh beristirahat tetapi jangan terlena, karena kita akan menghadapi tanggung jawab yang pastinya lebih besar. Setialah dalam perkara kita.