Renungan Harian Matius 6: 19-24 (Hartaku, Harta-Mu). Dalam dunia yang tak sempurna ini, harta dan kekayaan tampak menjadi solusi bagi banyak masalah. Seandainya kaya dan makmur, hidup tampak lebih mudah untuk dijalani. Akan tetapi dilihat dari sisi lain, banyak orang lupa bahwa harta dunia bisa diambil atau raib. Kendaraan seperti mobil atau motor disita, kalung dan gelang dirampas, rumah terkena banjir atau gempa, dll.
Hartaku, Harta-Mu
Dengan kondisi seperti ini, Tuhan Yesus sangat tepat mengimbau untuk tidak mengumpulkan harta dunia. Yesus memberi tahu kita bahwa harta dunia tak sempurna dan selayaknya kita mengejar harta yang kekal.
Tuhan Yesus pernah memberi satu kisah perumpamaan tentang seorang yang senang mengumpulkan harta dunia dan menyimpannya untuk diri sendiri. Orang ini merasa dirinya tak kekurangan apa pun dan mendedikasikan hidupnya untuk bersenang-senang. Akan tetapi, pada malam hari itu juga, orang ini kehilangan segalanya termasuk hidupnya. Yesus menutup kisah itu dengan kesimpulan aplikatif bahwa siapa pun yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri dan tak kaya terhadap Tuhan akan menghadapi nasib yang sama.
Harta dunia sifatnya sementara. Taka da di dunia ini yang akan bertahan untuk selamanya. Satu hal yang sifatnya kekal di dunia adalah tindakan-tindakan yang dimampukan Tuhan untuk kita lakukan. Tuhan memampukan kita untuk membagi waktu dan kepemilikan kita. Kita bisa terus menyaksikan kabar baik pada siapa pun, mengunjungi orang-orang yang membutuhkan pertolongan, membantu mereka yang kekurangan, dll. Inilah beberapa car akita akan mengumpulkan harta di surga. (nsg)