Renungan Harian Mazmur 54: 3-9 (Tuhan yang Menopangku) Menjadi yang terhebat selalu diinginkan setiap orang. Bedanya, ada yang berkuasa dan mempunyai kepintaran ditambah mempunyai relasi lebih, yang biasanya menjadi pemenang. Jika kita cermati pemenang lelang proyek, biasanya mereka sudah tahu siapa lawan dalam lelang tersebut. Mereka juga mempelajari kekurangan dan keterbatasan lawan mereka. Ini adalah cara yang fair. Namun, jangan berpikiran jika semua menggunakan cara bersih, banyak juga yang tidak segan menggunakan cara kotor untuk menjadi pemenang.

Tuhan yang Menopangku

Bacaan hari ini menunjukkan bagaimana sebaiknya cara orang kristiani bersikap dalam persaingan. Kita tahu Daud, orang yang dikenal dekat dengan Allah. Ia mengerti betul kepada siapa harus berseru ketika musuh-musuhnya mengejarnya. Daud tahu persis bahwa hanya Allah yang dapat menolong dan membebaskannya dari cengkeraman musuh-musuhnya. Untuk itu dari firman Tuhan hari ini, kita diingatkan kembali supaya tidak mengandalkan kekuatan sendiri, khususnya ketika menghadapi kesulitan.

Percayakah jika Allah dengan kekuatan dan keperkasaan-Nya sanggup menyelamatkan kita? Jangan tergoda untuk menyelesaikan dengan cara-cara yang tidak benar karena kondisi bisa bertambah buruk dan itu tidak berkenan di hadapan-Nya. Alangkah bijaksananya kita berseru dan meminta campur tangan Allah. Serahkan semua persoalan kita kepada Allah, termasuk setiap rencana buruk lawan yang mencoba menjatuhkan kita.

Mari kita meyakini hal yang sama bahwa hanya Allah yang sanggup menolong persoalan hidup kita. Junjunglah sportivitas di mana pun kita berada dan lawan kita, supaya hidup kita menjadi berkat bagi orang lain dan nama Allah dipermuliakan. (alx)