Renungan 25 Okt 2021: Ibrani 13: 14-16 (Menolong Orang Lain Gak Rugi)

Renungan Ibrani 13: 14-16 (Menolong Orang Lain Gak Rugi). Ketika saya melayani di salah satu gereja selama 5 tahun, saya berkesempatan untuk mengambil pendeta muda yang diadakan sinode gereja. Saya bersemangat mau mengikuti pembekalan. Bersama saya, ada bapak dan ibu yang mengikuti pembekalan untuk memperoleh gelar pendeta fungsional. Saya bertanya kepada si ibu, “Bagaimana bu, sudah siap berangkat?” Ibu itu menjawab, “Kalau uang transpor ke Tawamangun, saya sudah ada, tetapi uang pembekalan saya belum ada.” Beberapa kali pertanyaan tersebut saya ajukan dan jawaban sama saya dapatkan. Kemudian, saya memutuskan tidak berangkat supaya ibu tersebut pergi karena beliau sudah 20 tahun melayani di gereja itu. Gereja tidak memiliki uang untuk membiayai. Lalu saya menyerahkan uang yang sudah saya persiapkan kepada ibu tersebut.

Menolong Orang Lain Gak Rugi

Dalam pasal 13 ini, penulis ibrani menyampaikan kepada pembaca bahwa tempat ibadah dan pola ibadah yang lama sudah tidak dipraktikkan lagi karena semuanya sudah tergenapi dalam Yesus Kristus. Sebagai gantinya, kurban syukur dan penyembahan kita yang baik adalah berkurban, menghormati dan bertanggung jawab terhadap kehidupan orang lain dengan cara menolong orang tersebut. Dalam kekristenan, semua membutuhkan semua. Menolong orang lain adalah praktik hidup orang dewasa rohani. Tuhan tidak menghendaki kita hidup bagi diri sendiri tetapi hidup bagi orang lain. Menolong orang lain adalah cara terbaik untuk membina hubungan di antara orang percaya. Belajarlah terus dari Yesus yang sudah memberi yang terbaik bagi kita, melalui kematian-Nya di kayu salib.

Menolong orang lain sebenarnya tidak rugi karena kita memperkaya mereka yang sedang menunggu pertolongan. Karena itu, hendaklah kita yang dewasa rohani giat menolong orang lain dengan pemberian Tuhan, tidak harus dengan uang; boleh jadi pikiran, tenaga, waktu, dsb. Kita menolong orang lain karena Tuhan sudah lebih dulu menolong kita. (thf)