Renungan Harian Amsal 30: 7-9 (Caught in the Act) Setelah penyadapan, Operasi Tangkap Tangan (OTT) adalah bagian aktivitas KPK yang menangkap basah perilaku suap supaya terbebas dari hukum, mendapat proyek atau proyeknya diperlancar. Dalam OTT anggota KPK masuk di antara perantara dan penerima, yang sedang atau telah memberi atau menerima uang berjumlah besar. Biasanya, penyuapan dilakukan pengusaha kepada pejabat. Inisiatifnya bisa berasal dari pengusaha atau pejabat. Ada banyak orang yang sudah tertangkap tangan KPK, menjadi pemberitaan di medsos, dan menunggu proses di pengadilan.
Caught in the Act
Berbeda dengan mereka yang terbelit hukum, sebelum mati, Agur bin Yake berdoa supaya tidak terlalu kaya atau terlalu miskin. Kalau kaya, akan menyangkal dan tidak membutuhkan Tuhan. Kalau miskin, akan mencuri sehingga mempermalukan-Nya. Ia menginginkan kehidupan seimbang. Keseimbangan ini diungkapkan dengan “peliharakanlah aku dengan rezeki yang cukup” (LAI-TL), “berikanlah kepadaku hanya keperluanku setiap hari” (VMD). Rujukan ayat tersebut, pertama, saat orang Israel mengumpulkan Manna di gurun. Setiap pagi, setiap orang mengumpulkan Manna segomer. Hari keenam mereka mengumpulkan 2 gomer (Kel. 16: 18-22). Kedua, ketika di Taman Eden, Adam diberi kebebasan untuk makan “semua” buah “tetapi” buah pengetahuan baik dan jahat jangan dimakan. (Kej. 2: 17). Dengan kata “tetapi”, artinya kebebasannya dibatasi. Jika tidak, keserakahan kian terus merajalela.
Karena keserakahan muncul sejak kejatuhan manusiam kita harus mengekang tentang kepemilikan. Tidak salah memiliki tetapi caranya harus benar. Kita harus kerja keras, berhemat (tidak boros) dan berbagi kepada sesama. Kita harus menahan diri atau tidak cemburu ketika milik sesama lebih. (ia)