Renungan Harian Wahyu 3: 15-17 (Merasa Kaya) Laodikia merupakan daerah yang sangat kaya. Daerah ini sebagai daerah bisnis yang mendatangkan keuntungan sangat besar. Pada 101 M, kota ini hancur akibat gempa bumi yang memporak porandakannya. Pemerintah Romawi berusaha membantu untuk pembangunan kembali kota ini. Namun, seluruh penduduknya menolak bantuan dari pemerintah karena mereka sudah kaya dan dapat membangun kotanya tanpa bantuan pemerintah. Mereka yakin dengan kekayaan sumber daya dan kekuatan yang mereka miliki dapat membangun kotanya. Kota ini sangat kaya sehingga tidak membutuhkan Allah.

Merasa Kaya

Demikian dengan kehidupan kita. Ketika kita sehat, baik, karir sukses, rezeki terus mengalir, tidak banyak masalah yang serius, kita sering melupakan Allah. Kita seolah-olah sudah cukup mampu melakukan segala perkara sendiri. Kita tidak memerlukan Allah lagi.

Kita boleh berusaha dengan keras untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam pekerjaan atau bisnis kita. Namun, Anda juga harus ingat bahwa sesuatu ada masanya. Kadang kala, ketika kita di puncak kesuksesan hidup dan kondisi kesehatan yang prima, kita tidak peduli dengan Tuhan. Setelah kita menghadapi masalah baik kesehatan maupun usaha mulai terpuruk, baru kita datang pada-Nya. Kita baru menyadari Dia yang mempunyai semua otoritas dan kuasa terhadap kehidupan ini.

Oleh karena itu, ingatlah! Dalam segala keadaan kita, sebenarnya kita membutuhkan uluran tangan-Nya. Kita senantiasa butuh pertolongan-Nya. Mari kita membawa seluruh hidup dan kehidupan kita untuk terus-menerus dalam pimpinan-Nya. Jangan kita merasa sudah cukup kaya untuk tidak membutuhkan Allah dalam kehidupan kita. (dew)