renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap
renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap

Renungan 16 Mei 2022: Efesus 4: 17-32 (Mengelola Amarah)

Renungan Harian Efesus 4: 17-32 (Mengelola Amarah). Pernahkah kita melihat balita melampiaskan kemarahan mereka? Mereka meraung-raung, berteriak, dan menggerutu tanpa kendali. Mereka membuang mainan, melempar tubuh mungilnya atau berguling-guling di tanah. Tangan kecil mereka memukul-mukul, dan kaki mereka menendang-nendang dengan penuh emosi. Kita dengan sekali lihat langsung tahu ia sedang marah dan “memaksa” seseorang atau orangtuanya menuruti kemauannya tanpa peduli sekelilingnya.

Mengelola Amarah

Marah, kita pernah mengalaminya. Tuhan pun bisa marah. Marah adalah bentuk emosi yang wajar. Sayangnya, tak semua bisa mengelola amarah dengan bijaksana. Apa pun bisa membuat kita marah kaena Tuhan memberi amarah sebagai salah satu bagian emosi kita. Firman Tuhan tidak melarang kita marah. Namun, kita tidak boleh mewujudkan kemarahan dalam dosa, merusak barang atau mempermalukan orang yang membuat kita marah di muka umum tanpa peduli perasaannya. Paulus mengajar kita supaya jangan berbuat dosa saat marah. Kalau kita marah melihat rekan kerja malas-malasan, marahlah dengan mengatakan alasan yang membuat Anda marah kepadanya, bukan merusak fasilitas kerja miliknya, mencaci maki dirinya di muka umum, atau menjelek-jelekkannya di hadapan atasan. Kita menimbulkan masalah baru dan berbuat dosa. Kain, Musa, dan Saul, adalah beberapa contoh tokoh Alkitab yang terpaksa harus dihukum Tuhan karena tidak mampu mengelola amarah sehingga berbuat jahat di mata Tuhan.

Kondisi, seseorang, atau masalah apa pun bisa membuat kita marah. Namun reaksi kita positif atau negatif tergantung cara kita mengelola hati dan pikiran kita. Mari mengekspresikan kemarahan dengan mengedepankan pemulihan. (ric)

 

Leave a Reply