Renungan Harian Matius 11: 1-4 (Jawaban terhadap Keraguan) Setiap hubungan memerlukan kepercayaan. Tanpa kepercayaan, hubungan tidak bisa mempersatukan. Namun, kepercayaan tidak bisa dibangun dengan instan. Prosesnya adalah menghormati dan menyayangi. Jika ketidakpercayaan mulai muncul, cobalah menyesuaikan aksi dan kata. Kata yang Anda ucapkan disusul tindakan nyata yang Anda lakukan akan memulihkan ketidakpercayaan yang sempat muncul. Dengan begitu Anda bisa diandalkan.
Jawaban terhadap Keraguan
Sepertinya, ketidakpercayaan pernah muncul dalam diri Yohanes Pembaptis setelah Herodes menangkap dan memenjarakannya karena Yohanes menegur perselingkuhan Herodes dan Herodias (Mat. 14: 3-5). Dalam ketidakpercayaan, ia menyuruh murid-murid menanyai Yesus, “Engkaulah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Ketika menjadi narapidana, sikapnya berubah. Berbeda saat menjadi manusia bebas, ia lantang memperkenalkan kerajaan Allah dan menyuruh para pendengarnya bertobat (Mat. 3: 1-12).
Namun, ketika pertanyaan didengar Yesus, Dia tidak menjawab pertanyaan Yohanes yag merujuk pada kemesiasan-Nya. Status yang disandang-Nya tidak diungkapkan. Dia lebih mengedepankan pekerjaan-pekerjaan yang telah dikerjakan. Ketika menghadapi masalah, Yesus mampu mengatasi dan berhasil. Dengan kata lain, Dia menganggap percuma dengan status yang disandang tetapi tidak becus mengatasi masalah.
Belajar dari sikap kedua tokoh tersebut, ketika keraguan mulai muncul dalam diri kita, sebaiknya rekan kerja Anda jangan dijauhi. Namun dekatilah supaya ketidakpercayaan ditepis. Kemudian, ketika teman Anda meragukan Anda, yakinkan dia dengan setiap keberhasilan yang sudah pernah dibuat, bukan untuk unjuk arogansi melainkan sebagai pembuktian tak terbantahkan. (rvp)