Renungan Harian Efesus 6: 5 (Mengkotak-Kotakkan Pekerjaan). Atasan mana yang tak kesal jika perintahnya dianggap angin lalu. Kesepakatan yang terjadi antara atasan dan bawahan saat pemberian tugas, haruslah dikerjakan bukan untuk dibiarkan atau ditunda-tunda, kecuali sejak awal kita memberitahukan kondisinya. Berinisiatif memang bagus, tetapi jika kesepakatan sudah terjadi, bagusnya semua orang melaksanakannya sesuai kesepakatan. Lebih berbahaya lagi jika pembangkangan dilakukan atas dasar rasa tidak suka dan berdalih kesepakatannya tidak bagus. Kebiasaan serba mengiyakan apa pun kata atasan adalah awal dari aksi pembangkangan.

Mengkotak-Kotakkan Pekerjaan

Sikap sebaliknya tak jarang ditunjukkan anak- anak Tuhan saat ada di lingkungan yang suci seperti gereja. Di tempat kerja menjadi pembangkang tetapi taat luar biasa di gereja. Sikap ini biasanya terjadi pada orang-orang percaya yang beranggapan bahwa pekerjaan di luar gereja (non rohani) bukan pekerjaan suci, sedangkan pelayanan di gereja merupakan pekerjaan suci. Jika kita salah satu orang percaya yang masih berpikiran begitu, tentu kita salah besar. Mengapa?

Pesan firman Tuhan memberitahukan bahwa pekerjaan kita seharusnya menjadi tempat diri sendiri melayani dan tempat ibadah kita kepada Yesus Kristus, sekaligus tempat kita menjadi saksi- Nya. Itu berarti, setiap orang percaya hendaknya menganggap pekerjaannya suci. Kita perlu menyadari bahwa ketika kita pergi bekerja, kita bekerja bukan hanya untuk majikan kita melainkan, bahkan utama juga untuk Yesus Kristus.

Kita tak akan maksimal dalam pekerjaan selama kitabelum menyadari siapa atasan kita sesungguhnya. Ubah pola pikir yang keliru dan bekerjalah sungguh- sungguh karena di mana pun dan apa pun pekerjaan kita, Kristus adalah Boss kita. (aw)