Renungan Harian 1 Raja-Raja 18: 46 (Depresi Besar). Depresi Besar atau zaman malaise adalah peristiwa menurunnya tingkat ekonomi secara dramatis di seluruh dunia yang mulai terjadi pada 1929. Depresi dimulai dengan peristiwa Selasa Hitam, yaituperistiwa jatuhnya bursa saham New York pada 24 Oktober dan mencapai puncak terparahnya pada 29 Oktober 1929. Depresi ini menghancurkan ekonomi baik negara industri maupun negara berkembang. Volume perdagangan internasional berkurang drastis, begitu pula dengan pendapatan perseorangan, pendapatan pajak, harga, dan keuntungan. Bahkan, kota-kota besar di seluruh dunia terpukul, terutama kota yang pendapatannya bergantung pada industri berat.
Depresi Besar
Peristiwa di atas pun pernah dialami oleh Elia tatkala mengalami masa-masa pembentukan oleh Allah selama 40 hari. Dalam 1 Raja-raja 19 kita dapat melihat gejala ketika seseorang mengalami keadaan terpuruk antara lain 1) melarikan diri dari tekanan dan tanggung jawab, 2) pengecilan hati dan kehilangan semangat, 3) sangat putus asa, hilang harga diri dan harapan.
Masih banyak lagi respons seseorang ketika mengalami keadaan tersebut. Hanya saja setiap orang memiliki ketahanan dan tindakan yang berbeda- beda. Kisah Elia tidak berakhir dengan tragis tetapi kemenangan pun didapatinya karena campur tangan dan pemeliharaan Tuhan. Hal ini terlihat ketika “la mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel”
Jadi, jangan pernah merasa keadaan diri kita yang paling terpuruk dan menderita. Seperti pepatah Jawa yang menyatakan “urip iku wang sinawang” seringkali kita hanya memandang keberhasilan orang lain. Sekali waktu cari lewat google orang paling menderita di dunia, percayalah, pasti bukan Anda orangnya. (rut)