Renungan-Filemon-1-4-Kasih-yang-Menyetuh-Hati
Renungan-Filemon-1-4-Kasih-yang-Menyetuh-Hati

Renungan Filemon 1: 7 | Kasih yang Menyetuh Hati

Renungan Filemon 1: 7 | Kasih yang Menyetuh Hati. Kehidupan yang sering berjumpa dengan permasalahan terkadang membuat kita putus asa dan membenci apa yang tidak kita suka. Permasalah datang tanpa memandang situasi dan kondisi yang sedang kita alami dan membuat kita seperti tak bedaya dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.

Sahabat atau kerabat terdekat seringkali menjadi tempat curahan hati kita di saat kita tak tahu lagi bagaimana menjalani kehidupan kita. Semua permasalahan yang kita alami kita ceritakan kepada dirinya dengan berharap ia dapat memberikan solusi terhadap segala sesuatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan kita. Namun, sosok orang yang kita harapkan untuk memberikan solusi kepada kita menjadi pribadi yang mengecewakan kita dan bahkan merugikan kita sehingga permasalah demi permasalah yang baru muncul-lagi dalam kehidupan kita.

Sebagai umat Tuhan, kita harus berusaha supaya kita mendapatkan kasih yang tulus yang datangnya dari pada Tuhan untuk menghadapi masalah demi masalah yang silih-bergati-datang dalam kehidupan kita. Dengan kasih tersebut, kita dapat menghadapi masalah itu dengan penuh bijaksana sehingga, ketika kita di sakiti, kita tetap mengasihi. Inilah kasih yang tulus, yang menyetuh hati sesama kita dan tak mengharapkan apa-apa dari sesama kita.

Rasul Paulus, dalam penjara ia melihat Filemon memiliki kasih yang tulus yang menyetuh hati setiap umat Tuhan. Filemon yang menyentuh hati umat Tuhan di Kolose sangat mencintai Tuhan dan sesamanya sehingga dengan alasan kasih Filemon, Paulus pun sangat gembira dan mendapatkan kekuatan setelah ia mengetahui kasih tersebut. Hal itu sangat telihat jelas dalam Filemon 1:4, dimana Paulus berkata kepada Filemon: “Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.”

Walaupun Filemon telah di kecewakan oleh Onesimus yakni budaknya namun Paulus sangat tahu bahwa Filemon akan mengampuni kesalahan budaknya dan menerimanya sebagai saudara (Fil 1:21). Demikian juga seharusnya kita terhadap sesama kita, dengan kasih yang tulus yang telah diberikan Tuhan kepada kita, kita dapat menyelesaikan masalah yang ada sampai membuat hati sesama kita menjadi sangat bahagia.

Kasih yang Menyetuh Hati

Kasih yang tulus sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita sebagai Umat Tuhan sehingga kita memandang masalah sebagai alat pembentukan Tuhan supaya kita menjadi anak yang luarbiasa yakni menjadi garam dan terang dunia, dan menjadi saksi bagi seluruh dunia.

Jadi, masalah tidak lagi membuat kita tak berdaya, masalah tidak lagi membuat kita menjadi pribadi yang menghadapkan sesama, tetapi, masalah menjadi alat Tuhan untuk membuktikan kita kepada dunia bahwa kita anak-anak yang luarbiasa. Soli Deo Gloria

 

Penulis: Junio Richson Sirait, S.Th

 

Leave a Reply