Khotbah Kristen Wahyu 4-5. Penyembahan yang dicatat di dalam Kitab Wahyu ini adalah penyembahan yang jauh lebih agung dibanding tiang api dan tiang awan dijaman Musa, jauh lebih indah dari jaman Raja Salomo di dalam Bait Allah
Penyembahan yang dicatat dalam Kitab Wahyu adalah penyembahan yang teragung, termegah, terindah adalah karena kita akan bersama-sama menyaksikan dengan mata kepala kita, menatap langsung kemuliaan Allah Bapa
Di dalam penyembahan ini kita akan bersama-sama dengan orang-orang kudus dari segala tempat bersehati memuji kebesaran Tuhan
Penyembahan ini dicatat untuk dibaca oleh kita sekarang, bukan sekedar nubuatan. Tetapi sesungguhnya memberikan kepada kita prinsip penyembahan yang sangat penting untuk kita aplikasikan dalam penyembahan kita sekarang.
Prinsip yang terpenting dari semua prinsip penyembahan yang ada menurut wahyu pasal 4-5 ini adalah yaitu Tuhan dan kemuliaannya harus menjadi pusat dan tujuan utama ibadah kita.
Itulah yang digambarkan oleh wahyu pasal 4. Kita bisa membayangkan bahwa Tuhan dan tahtanya persis ada ditengah-tengah. Tuhan sebagai porosnya, Tuhan sebagai pusat penyembahan itu.
Apa dampaknya bagi kita jika kita betul-betul menjadikan Tuhan sebagai pusat penyembahan kita?
- kita pasti menyembah dia dengan sikap penuh hormat dan sukacita.
Penyembahan harus disertai dengan rasa hormat kepada Tuhan. Masih-kah ada rasa hormat didalam diri kita? Kita tidak ngobrol pada saat ibadah, tidak asik bermain handphone, dan lain sebagainya.
Para malaikat di kitab wahyu ini juga bersenandung memuji Tuhan. Penuh dengan sukacita. Ini yang harus kita miliki. Sebab ibadah yang hanya memiliki sikap hormat tanpa sukacita akan menjadi ibadah yang liar dan sembarangan. Begitu juga sebaliknya, ibadah yang hanya memiliki sukacita tanpa rasa hormat akan menjadi ibadah yang dingin, lesu, dan tidak ada daya tarik.
- Kita pasti memberi yang terbaik dari diri kita.
Di ayat yang kita baca, mereka melempar mahkota kemuliaan yang mereka pakai kepada Tuhan. Setiap kita pasti punya mahkota. Mahkota yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk harta benda, tetapi bisa juga dalam bentuk tenaga, pikiran, suara, waktu dan lainnya.
Apakah anda memuji Tuhan dengan segenap hati? Atau hanya sekedar bernyanyi? Apakah anda memberi yang terbaik dari dirimu sendiri?
Bagaimana caranya kita memiliki hati yang meninggikan Tuhan?
Cara yang paling efektif adalah dengan rajin bersaat teduh setiap hari. Saat teduh membuat kita bisa semakin intim dengan Dia. Semakin kita mengenal Dia, maka kita semakin memiliki hati yang haus untuk memuji dan menyembah dia.
Disiplin saat teduh di dalam keseharianmu, karena itu adalah yang paling utama untuk anda lakukan. [GI. Jimmy Setiawan – Khotbah Kristen]