khotbah-kristen-terbaru-dan-terlengkap
khotbah-kristen-terbaru-dan-terlengkap

Khotbah Kristen : Perkataan Yang Membangun | Amsal 12: 18

Khotbah Kristen : Perkataan Yang Membangun | Amsal 12: 18. Seorang pria yang akan berangkat ke Italia dan berencana ingin menemui pemuka agama, menyempatkan diri untuk mampir ke tukang cukur untuk mencukur rambutnya. Seperti biasa, si tukang cukur  terkenal suka mengkritik itu berusaha mencari kekeliruan dari pria tersebut.

“Anda naik apa ke Itali?” “Aku naik Italian Airline.” “Jangan, pelayanan mereka sangat jelek! Lalu apa yang akan Anda lakukan di Itali?” “Aku ingin berjumpa dengan pemuka agama.” “Akh, Anda pasti tidak akan bertemu dengannya, karena Anda bukan orang besar.”

Enam minggu kemudian, pria tersebut kembali ke tempat di tukang cukur itu dan memberitahukan dengan lantang, “Aku terbang dengan Italian Airlinr dan pelayanannya bagus sekali. Aku juga berjumpa dengan pemuka agama dan sempat berbicara secara pribadi dengannya, bahkan sempat mencium cincinnya.” “Wah luar biasa! Lalu apa katanya?” “Ia memandangku, mengerutkan dahinya dan berkata, ‘Mengapa potongan rambutmu jelek sekali, di mana kau mencukurnya?”

Perkataan memiliki kekuatan dan kuasa untuk untuk mengubahkan seseorang, menjadi lebih baik ataupun semakin hancur. Di dalam perjalanan, seseorang bisa marah besar hanya karena seseorang pengendara berbelok secara mendadak, dsb. Seseorang ibu atau ayah marah besar terhadap anaknya yang tidak melakukan instruksi dengan baik. Semua yang dilakukan secara spontan sebagai reaksi dari suatu kejadian tersebut, mungkin dianggap wajar. Tetapi, pernahkan kita berpikir tentang dampak dari perkataan negative kita?

Perkataan seperti pisau. Pisau yang tajam bisa dipakai untuk membunuh, tetapi di sisi lain ia dapat menolong kita melakukan banyak hal. Seseorang bisa lebih semangat, lebih percaya diri, bersyukur, lebih banyak berbuat baik dan menolong orang lain; seseorang bangkit dan percaya bahwa hidupnya bisa lebih baik; seorang jahat dan keras kepala bisa berubah menjadi pribadi yang lembut dan rendah hati dst,melalui sebuah [erkataan positif dan membangun. Lagipula, bukankah setiap orang pada dasarnya ingin lebih baik, lebih maju, lebih semangat, lebih berguna, lebih bahagia, lebih didukung, dst.? Perkataan kita adalah alat yang efektif untuk mendukung kebutuhan dasar tersebut.

Kiranya Tuhan menolong kita untuk menghadirkan perkataan yang membangun, demi dunia yang lebih baik.

 

Fernando Simanjuntak

 

Leave a Reply