Keluaran-33-14-15-Allah-Pembimbing-dan-Penopangku

Keluaran 33: 14-15 | Allah Pembimbing dan Penopangku

Keluaran 33: 14-15 | Allah Pembimbing dan Penopangku. “Wah kak, habis patah hati ya, kemarin aku lihat foto-foto kakak di pernikahan adiknya kakak….” Aku spontan tertawa sejenak setelah Benita, salah satu teman nge-gymku menyambutku dengan kalimat itu tepat saat kami bertemu hari itu seperti biasa di Gym.

“Patah hati???”, Tanyaku spontan sambil tersenyum geli dalam hati.

“Miss, miss… adiknya miss udah menikah miss masih jomblo….”, kalimat itu keluar dari salah seorang muridku pada suatu hari.

Dan aku hanya bisa terkekeh dalam hati dan keheranan bagaimana virus ini dapat dengan begitu cepat menyebar? Dari keluarga yang senior, teman-teman muda, dan bahkan murid-muridku yang bahkan mereka masih kelas 5 SD.  Virus ini, virus tentang kehidupan ideal yang seharusnya umur sekian harus sudah berpasangan, harus sudah menikah dan ini itu. Virus tentang kehidupan ideal dari kacamata dan standar manusia.

Namun, bukankah, tidak jarang yang ideal menurut manusia itu belum tentu ideal dan sesuai dengan apa yang Allah inginkan dalam kehidupan kita, anak-anakNya?  Sama seperti yang Ia izinkan kujalani… Lebih dari 30 tahun ini aku hidup.

Dan sampai detik ini aku detik ini aku berdiri, dengan sebuah bisikan lembutNya, ‘Tuhan tidak pernah selalu memberikan apa yang kau inginkan. Yang rengek dan pinta. Tidak sering Ia seolah berdiam diri dengan setiap doa permintaanmu, tidak jarang apa yang kau takutkan dan kau sungguh hindari itu yang Ia izinkan, tidak jarang Ia menjawab doa-doamu dengan cara yang tidak terduga, cara-caraNya yang jauh melampaui apa yang kau pikirkan. Dan, Ia selalu ingin engkau mengerti Ia Tuhan, Ia ingin engkau taat dan setia. Berserah penuh padaNya. Dan…KehendakMu jadilah…seperti dibumi dan di Surga…”

Sungguh memang demikian adanya….

Dan lebih dari apapun, saat ini jauh melebihi apapun yg kualami, aku berterima kasih… karena lebih dari apapun, Ia ada.. sungguh ada… membuatku tetap berdiri tegak dan tersenyum…. Ketika hidup ini sungguh jauh lebih dari hidup yang selalu ku impikan.

Hidup yang kuimpikan dan kubayangkan dan kudambakan semenjak aku kecil adalah sebuah kehidupan yang indah dan ideal. Masa kecil yang bahagia , jalan yang rata dan indah, tumbuh menjadi remaja cantik dan menawan, sebuah kehidupan seperti “dongeng” tentang “and they live happily ever after..”

aku mendengar bisikan lembut itu ditelingaku …

“anakKu, inilah hidup yang KU inginkan kau jalani… hiduplah dalam jalanKu. Hiduplah taat dan percayalah penuh padaKU. Kasihilah Aku dengan segenap hati jiwa dan hidupmu… hiduplah dalam Hadir dan penyertaanKu….”

Yang itu berarti…

Hidup ini bukan tentang hidup yang selalu ku dambakan. Tentang segala sesuatu yang “ideal” menurut kehendakku. Namun, tentang ketika hidup ini jauh dari apa yang kubayangkan ketika aku bersukacita dalam pernikahan adik ku dan tetap tersenyum menghadapi banyak pertanyaan…

“kapan nyusul?”

“Lo kok malah dilangkahin adik?”

“Loh miss adik miss merit.. miss masi jombloooo”

 “Miss lesson plan ini masih harus direvisi tentang Biblical integration nya…”

Yang berarti, aku masih harus terus belajar bagaimana menyatukan kebenaran dan menghidupkan Firman dalam pembelajaran. Dan tentang anak-anak yang ada disekelilingku yang tiba-tiba memanggilku “Miss”, yang menyadarkanku tentang panggilan dan “hutang” ku kepada mereka dan Bapaku yaitu bagaimana aku “membawa” Kasih Nya pada anak-anak kecil ini?

Dan tentang bagaimana ketika seorang gadis kecil menelpon dan berseru

“Missss…. aku kangen missssss misss dimana??? Pengen cepet besok ketemu misss”…

Tentang bagaimana gadis kecil ini menghangatkan jiwaku.

“Miss, ceritain dong miss dulu bertobat gimana? Miss kok bisa percaya Tuhan Yesus gimana?”

Dan tentang bagaimana text itu membuat hatiku bergetar dan menangis..

“Tuhan terimakasih, Engkau mengingatkan ku, mengajariku dengan setia dan begitu sabar, selalu, tentang bagaimana KAU ingin aku setia mejalani panggilanku dalam hidup ku…”

Dalam keadaan apapun….meski segala sesuatu dalam hidupku tidak selalu berjalan “ideal” dan dan hidupku bukan selalu “hidup yang ku inginkan. Namun hidup yang IA inginkan tentang bagaimana Ia ingin aku hidup didalam Nya. Dan menjalani panggilanku

Ya, hidup ini adalah tentang panggilanku sebagai seorang guru. Mengasihi teman-teman kecilku ini dengan cinta Nya dan memberitakan tentang Tuhan kepada mereka. Tentang kalimat2 “I Love you, miss”  Tentang “i Love you” yang tidak selalu harus seperti yang kudambakan datang dari seorang pria tampan dambaanku, namun dari teman-teman kecilku… Dan sebuah panggilan mewartakan kasihNya pada anak-anak kecil ini.

 

Penulis: Maria Felicia
Keluaran 33: 14-15 | Allah Pembimbing dan Penopangku

Baca juga: Renungan Harian Keluaran 17: 8-16 | Penopang Sejati

Leave a Reply