khotbah kristen - Ayah yang seimbang
Khotbah Kristen Efesus 6:2-4 | Ayah yang seimbang

Khotbah Kristen Efesus 6:2-4; Kolose 3:21. Mana yang lebih penting dalam keluarga? Ayah atau ibu? Masyarakat kita tampaknya lebih condong ke arah ibu, menurut saya itu tidak salah, karena ibu lah yang mengandung, yang mengasuh, yang lebih dekat dengan anak-anaknya. Tetapi, ada yang salah dari pertanyaan ini, yaitu seolah-olah kita dipaksa untuk memilih ayah atau ibu.

Firman Tuhan berkata kita harus menghormati keduanya. Keduanya penting. Anda sudah melanggar firman ini bukan ketika Anda tidak menghormati keduanya, namun ketika Anda menghormati ibumu tetapi merendahkan ayahmu, Anda juga sudah melanggar firman ini. Karena firman Tuhan berkata bahwa keduanya harus dihormati.

Saat ini saya akan membahas mengenai pentingnya figur ayah. Efesus 6:4 memberikan peringatan dan pelajaran bagi para ayah

Apa peringatan bagi para ayah?

Janganlah bangkitkan amarah didalam hati anak-anak mu. Frase ini berarti bukan membuat anakmu marah. Tetapi di bagian lain di kitab kolose 3:21 berkata jangan sakiti hati anakmu supaya jangan “tawar hati”

Anak akan menjadi tawar hati jika (ref. John Piper):
1. kehilangan sukacita
2. Kehilangan pengharapan
3. Kehilangan harga diri

Jika anakmu mengalami salah satu hal diatas maka Anda bukan ayah yang baik dimata Tuhan

Apa pelajarannya?

Didiklah mereka dalam AJARAN dan NASIHAT Tuhan. Kita akan membahas ini satu per satu:

Ajaran

Ajaran dalam bahasa aslinya memakai kata ‘paidea’ yang lebih tepat diterjemakan dalam bahasa indonesia adalah pendisiplinan atau dapat juga di artikan Hajaran.

Ayah yang baik dimata Tuhan tidak ragu, tidak sungkan mendisiplin anaknya yang melakukan kesalahan. Terlebih lagi jika anaknya melakukan kesalahan berulang-ulang, terlebih lagi jika anaknya melakukan kesalahan besar yang akan merusak hidupnya.

Tetapi, dalam memberikan hajaran juga jangan sampai membuat anakmu traumatis, dan membahayakan fisiknya.

Amsal 19:18 berkata tertibkan anakmu selama masih ada harapan kalau tidak menginginkan kehancurannya.

Nasihat

Nasihat  dalam bahasa yunani memakai istilah “nouthesia” yang artinya meletakan sesuatu didalam pikiran seseorang.

Ayah yang baik bukan sekedar memberi teguran keras, tetapi juga menuntun anaknya, menasehati anaknya, sehingga anaknya memiliki pemikiran yang lebih bijak

Mana yang lebih penting?

Keduanya dibutuhkan. Ayah yang baik adalah seimbang dikeduanya. Tau kapan harus tegas dan kapan harus lembut kepada anaknya.

Ibaratkan anak-anakmu seperti taman bunga, dan seorang ayah ibarat perawat taman bunga itu, seorang perawat taman tahu kapan harus mencabut ilalang dan rumput liar. karena jika tidak akan mencekik bunga-bunga itu. Perawat taman Juga rutin memberi pupuk, menyirami air, dan merawat bunga-bunga itu.

Demikian juga seorang ayah terhadap anak2 nya. Jika Anda hanya menegur dan mendisiplin, anakmu akan mengalami kepahitan, kemarahan, dan kebencian. Sehingga akan memakan habis sukacita didalam dirinya, menghabisi damai sejahtera didalam dirinya. Dia akan menjadi anak yang ringsek didalam dirinya.

Jika Anda hanya menasihati dan menuntun, memberikan wejangan, tetapi Anda tidak mendisiplin anakmu, maka anakmu akan mejadi anak yang kurang ajar, dia tidak mengetahui batasan-batasan, tidak tahu aturan, dia akan menjadi anak yang brengsek.

Ayah yang baik adalah ayah yang seimbang antara fungsi mendisiplin dan fungsi menasehati. Dalam menegur dan menuntun.

Suatu hari nanti kelak, mungkin Ketika engkau tua atau mungkin sudah tidak ada, Engkau ingin dikenang oleh anakmu sebagai ayah yang seperti apa?

Pengkhotbah: Ev. Jimmy Setiawan
Diringkas oleh: www.renunganhariankristen.com

 

Baca Juga Artikel Lainnya....