Ringkasan Cerita Alkitab
Bahan Cerita Sekolah Minggu Kisah Para Rasul 27 | Paulus menjadi berkat buat orang lain. Karena memberitakan Injil, Paulus mengalami banyak penderitaan dari orang-orang yang menentang Injil. Semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem ke Kaisarea mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap Paulus yang mereka tidak bisa buktikan. Karena itu Paulus minta untuk naik banding kepada Kaisar (Kis 25:11), untuk itu Paulus harus pergi menghadap Kaisar.
Paulus bersama dengan beberapa tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius (Kisah 27:1). Mereka naik ke sebuah kapal dan mulai berlayar ke Italia (Kisah 27:6). Namun selama beberapa hari berlayar, karena angin tidak baik (angin sakal), maka mereka berlayar dengan susah payah. Sangat berbahaya untuk melanjutkan pelayaran, sebab itu Paulus memperingatkan : “Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita. “ (Kisah 27:10). Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda daripada kepada perkataan Paulus. Mereka lebih setuju untuk berlayar terus.
Tidak berapa lama kemudian turunlah angin badai yang disebut “Timur Laut”. Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin, sehingga akhirnya kapal hanya bisa terombang-ambing (Kisah 27:14-15). Keesokan harinya, mereka mulai membuang muatan ke laut. Pada hari ke-3, mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri. Beberapa hari, langit sangat gelap, tidak kelihatan matahari maupun bintang-bintang. Angin badai terus menerus mengancam sehingga putuslah segala harapan mereka untuk dapat menyelamatkan diri (Kisah 27: 16-20).
Paulus berdiri di tengah-tengah mereka : “Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita tidak berlayar … kita pasti terpelihara dari segala kesukaran dan kerugian ini ! Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu agar kamu tabah hati …”
Adik-adik, Paulus ada di dalam kapal itu dan sama-sama mengalami angin badai yang mengancam nyawa, namun mengapa Paulus bisa memberikan dorongan semangat / kekuatan mental kepada yang lainnya ?
Bahkan Paulus juga berkata : “ Sebab tidak ada seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.” Bagaimana Paulus bisa begitu yakin ?
Adik-adik, Paulus tidak sedang omong kosong / bicara sembarangan / mengada-ada, tetapi sebaliknya Paulus memiliki dasar yang kuat dengan perkataan dan sikapnya. Apakah itu ? Kata Paulus : “Karena tadi malam, seorang malaikat dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan berkata : ‘Jangan takut, Paulus ! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara ! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku. “
Paulus mampu memberikan respon yang berbeda di tengah-tengah kesulitan dan tetap menjadi berkat untuk orang lain melalui perkataan dan sikapnya karena Paulus percaya kepada Firman Tuhan.
Paulus menyaksikan Allah yang menyertai-Nya sekalipun Paulus sedang berada di tengah badai,
Paulus menyaksikan Allah yang peduli dan yang memberi kekuatan,
Paulus menyaksikan Allah yang memberi pengharapan melalui janji-Nya
Paulus menyaksikan Allah sekaligus menyaksikan imannya kepada Allah. Dengan demikian Paulus memberikan kekuatan rohani kepada orang-orang yang bersamanya di kapal.
Paulus juga mengajak semua orang untuk makan. Kata Paulus : “Sudah 14 hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak ada seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya.”
Sesudah berkata demikian, Paulus mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka. Paulus memecah-mecahkan roti dan mulai makan. Orang-orang yang melihat tindakan Paulus menjadi kuat hatinya lalu merekapun ikut makan juga. Jumlah mereka 276 jiwa dan mereka makan sampai kenyang.
Paulus bukan cuma memberikan dukungan mental dan dukungan rohani, tapi juga dukungan secara fisik. Paulus bisa bertindak demikian, karena Paulus percaya kepada Firman yang Tuhan sampaikan. Orang yang percaya kepada Firman Tuhan akan mampu memberikan respon yang berbeda di tengah-tengah kesulitan dan tetap menjadi berkat untuk orang lain melalui perkataan dan sikapnya.
Setelah hari mulai siang, mereka melihat daratan. Namun kapal kemudian menabrak busung pasir sehingga terkandas tidak bergerak dan bagian buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat. Maka perwira memerintahkan agar orang-orang yang pandai berenang untuk lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat. Orang-orang lainnya menyusul dengan menggunakan papan atau pecahan kapal. Sekali lagi mereka terancam nyawanya. Namun luar biasa, mereka semua selamat sampai ke darat (Kis 27;44).
Allah mau menyelamatkan Paulus dan Allah memberi karunia sehingga semua orang lainnya di kapal juga ikut diselamatkan. Paulus menjadi berkat buat orang lain di sekitarnya karena Paulus mempercayai Firman Tuhan. Apakah adik-adik juga mau menjadi berkat buat orang lain sekalipun sedang mengalami kesulitan juga ? Bagaimana caranya ? Dengan mempercayai Firman Tuhan.
Doa respon
Tuhan Yesus, tolong saya untuk percaya kepada Firman Tuhan sehingga saya bisa memberi respon yang berbeda di tengah-tengah kesulitan dan tetap menjadi berkat untuk orang lain melalui perkataan dan sikap saya. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Proyek Kelas
Sharingkan pengalaman bisa memberi respon yang berbeda saat sama-sama sedang mengalami kesulitan.