“Apa arti kehidupan?” Pertanyaan ini ditanyakan banyak orang sejak zaman dahulu. Ahli filsafat merenungkannya, ilmuwan menelitinya, pendeta mengkhotbahkannya, penulis membuat novel mengenainya, dan orang biasa seperti kamu ditelantarkan untuk menimbang semua opini tersebut dan menentukan sendiri mana yang benar.
Hari ini, kamu akan tahu kebenaran! Banyak orang bilang kenikmatan adalah tujuan utama kehidupan. Frasa “makan, minum, dan bergembira, karena besok kita tiada” mengekspresikan pandangan tersebut. Beberapa orang hidup untuk uang dan kelimpahan material. Beberapa yang lain adalah mendapatkan pengetahuan adalah ujung kehidupan, atau bahkan berusaha mendapatkan perkenanan Tuhan. Lalu ada yang tidak percaya bahwa hidup memiliki arti sesungguhnya. Ini adalah beberapa contoh dari banyak teori mengenai arti kehidupan.
Manakah di antara pilihan ini yang benar? Sebenarnya, tidak ada yang benar.
Apakah artinya?
Meskipun ada banyak pandangan selama berabad-abad, sebenarnya jawaban untuk pertanyaan “Apa arti kehidupan?” bukanlah sebuah misteri. Kita memiliki arti hidup karena kita bukan makhluk serampangan. Sang Pencipta membuat kita dalam gambar dan rupa-Nya (Kejadian 1:27). Dengan demikian, kita memiliki tujuan, yang dengan murah hati Allah ungkapkan dalam Firman-Nya.
Alkitab sangat jelas: Tuhan menciptakan kita untuk memuji dan memuliakan Dia. Ini berarti Dia menciptakan kita untuk membawa segala pujian dan kemuliaan yang layak Dia terima. Sesederhana itu.
Ayat hari ini mengatakan kita memuliakan Tuhan melalui semua tindakan kita. Dalam Yesaya 43:7, Allah berkata bahwa Ia menciptakan kita untuk kemuliaan-Nya.
Karena Tuhan menciptakan kita untuk tujuan ini, tidak akan ada hal lain yang dapat membuat kita benar-benar puas — bukan kenikmatan, kemewahan, kepandaian, atau apapun. Hanya dengan memuliakan Tuhanlah kita akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Sayangnya, banyak orang tidak mengerti kebenaran yang mengubahkan ini. Seperti yang tertulis pada Roma 5:2, hanya iman di dalam Kristus yang membuat kita “memperoleh jalan masuk melalui iman kepada anugerah ini, yang sekarang di atasnya kita berdiri, dan kita bersukacita dalam pengharapan akan kemuliaan Allah.”
Keselamatan melalui Yesus mengubah pandangan kehidupan kita. Ketika Tuhan menyelamatkan kita, Dia memberikan kita perspektif yang berbeda, yang lebih baik. Ia membantu kita untuk lebih fokus pada-Nya daripada pada diri kita sendiri. Kita mulai menyadari bahwa kita adalah orang berdosa yang melayani Allah yang luar biasa, dan kita mulai hidup untuk kemuliaan-Nya, bukan diri kita.
Jadi, berjuanglah untuk memuliakan Tuhan dalam segala hal. Ini adalah arti yang sebenarnya dari kehidupan!
Lalu apa yang harus dilakukan?
Hafalkan 1 Korintus 10:31. Itu adalah ayat yang baik untuk mengingatkan kita memuliakan Tuhan.
Tahukah anda?
Renungan hari ini adalah contoh lain dari “Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan” (1 Korintus 1:20).