Renungan Harian Kejadian 33 | Buat Apa?

Renungan Harian Kejadian 33 | Buat Apa? Yason sangat marah kepada adiknya Yuda ketika adiknya itu membawa lari emas ibunya dan menjualnya, kemudian kabur dari rumah dan membuat ibunya jatuh sakit hingga meninggal dunia. Setelah hampir 15 tahun, Yuda pulang dengan membawa isteri serta anak-anaknya untuk bertemu ayah mereka. Awalnya Yason menolak kedatangan Yuda. Apalagi ayah mereka selalu menyalahkan Yuda atas kematian ibu mereka. Namun Yason berpikir buat apa terus marah kepada adiknya. Toh dengan menghukum adiknya itu tidak mengembalikan ibu mereka. Lalu, untuk apa membuat ayahnya terus bersedih dengan menyalahkan adiknya? Yuda satu-satunya keluarganya. Apalagi ia datang membawa anak isterinya yang bisa membuat suasana hening dalam rumah ayahnya menjadi ramai. Yason mengampuni adiknya dan perubahan besar terjadi dalam keluarga mereka.

Buat Apa?

SAUDARA, mengampuni bukan hal yang mudah. Jujur banyak orang mengatakan, ya ampuni saja, kan kita anak-anak Tuhan. Ya, kita memang anak-anak Tuhan tetapi mengampuni itu tidak semudah mulut berbicara. Tetapi mari kita kembalikan hal itu pada diri kita sendiri. Ketika kita telah melakukan kesalahan besar dan membuat Tuhan kecewa, apa yang kita harapkan? Pengampunan tentunya. Karena itu, pikirkanlah jika orang lain juga berharap bisa kita ampuni karena manusia mana yang suka dibenci? Semua orang ingin dikasihi.

Buat apa menyimpan amarah dan dendam. Buat apa menyimpan bau busuk dalam rumah. Hidup sehat secara rohani adalah hidup yang tidak menyimpan hal-hal busuk dalam rumah. Hidup sehat secara rohanigmgmg adalah hidup yang tidak menyimpan hal-hal busuk dalam hatinya. Mengampuni dan mau berusaha hidup dalam kasih Kristus. Mengampuni butuh proses. Selama kita memang ada niat, maka pasti Tuhan akan sempurnakan pengampunan itu dan memberikan kita damai sejahtera. Maka 100% lepas dari sakit hati. (vlo) (Renungan Harian Kejadian 33 | Buat Apa?)

baca juga: Renungan Harian Galatia 6: 1-10 | Ingin Mendapat Tip?