Renungan 2 Korintus 12: 1-10 (Kelemahan = Aset Terbesar). Memiliki kekurangan fisik ternyata tidak membuat Tarjono Slamet menyerah pada keadaan. Lelaki berusia 39 tahun ini sempat putus asa ketika ia harus kehilangan kaki kirinya dan mengalami kerusakan syaraf pada sepuluh jari tangannya, akibat kecelakaan kerja yang dialaminya pada 1990. Meski awainya cukup berat bagi Tarjono untuk menerima musibah tersebut, dengan dukungan penuh dari keluarga dan para sahabatnya, Tarjono mulai bangkit. Kini, bisnis yang dirintisnya berkembang cukup pesat hingga berhasil mendatangkan omzet penjualan setiap bulannya Rp 150 juta sampai awal 2006.
Kelemahan = Aset Terbesar
Bagi manusia, kekurangan fisik memang dianggap sebagai kelemahan untuk meraih sukses kehidupan. Namun sadarkah kita bahwa segala sesuatu yang manusia alami dalam hidupnya terjadi atas seizin Tuhan? Itu artinya, setiap peristiwa ada maksud dan rencana baik Tuhan atas setiap orang yang mengalaminya. Pemikiran inilah yang Rasul Paulus sadari dalam hidupnya selama menjadi murid Kristus. Berbagai kelemahan, hinaan, kesusahan, penganiayaan atau kesengsaraan tak dianggapnya sebagai sesuatu yang jahat dari Tuhan. Sebaliknya. semua itu dianggapnya sebagai sarana Tuhan untuk membuatnya tetap rendah hati dan ingat kepada-Nya (ay. 7). Jadi, tak heran jika saat lemah Paulus tidak terpuruk. Sebaliknya, Paulus semakin bersemangat memberitakan kebenaran-Nya.
Demikian pun dalam kehidupan ini, Tuhan mengizinkan kita mengalami problem dalam pekerjaan atau bisnis kita, bukan karena Dia ingin kita terpuruk dan hancur melainkan Tuhan ingin membuat kita menjadi lebih besar. Jadi., mari responi setiap persoalan dengan tetap bersyukur dan mengandalkan Tuhan! Percayalah, Tuhan selalu baik kepada kita. (sam)