Renungan Harian Ulangan 6: 5-9 | Warisan Kekal (3K). Beberapa hari belakangan ini, sekolah tempat saya bekerja dan mengabdi mengalami kekeringan dan sedikit lebih sulit mendapatkan air. Terutama air dikamar mandi. Dan hal ini yang membuat kami harus berjuang setiap kali kami ingin berurusan toilet time. Kami benar-benar harus berburu air dan melintasi toilet demi toilet untuk menemukan toilet yang masih memiliki air.
Suatu saat pada suatu hari, aku sedang berjalan hendak ke toilet dan mencari toilet mana yang masih berair ketika aku menyadari ada langkah kecil dibelakangku. Dan ternyata itu salah seorang muridku. Dan kami pun mulai berjalan bersama dan bergandengan tangan bersama-sama kami mencari toilet dan berburu air.
Aku menikmati saat itu, saat ketika aku berjalan bersama Vanessa. Menggandeng tangan kecilnya dan berbincang selagi kami nengayunkan kaki kami.
Dalam hal ini aku mulai mengingat 3 hal penting yang aku tahu dapat dan selalu harus kulakukan tentang bagaimana Ia ingin aku mewartakan Dia dalam menghidupi panggilanku sebagai seorang pengajar. 3 hal itu diantaranya:
Kehadiran
Beranjak dari ketetapanNya dalam Ulangan 6:5-9, Ia ingin kita terus menerus mengajarkan kepada anak-anak tentang perintah dan ketetapan-ketetapanNya setiap waktu dan dalam setiap hal yang kita lakukan. Dalam kehidupan kita sehari-haripun itu berarti bagaimana kita hadir bersama dengan anak-anak kita. Dalam hal ini tentang kehadiranku untuk para muridku. Kehadiran bukan hanya kehadiran secara fisik dimana aku berada bersama-sama dengan mereka. Namun yang lebih penting adalah bagaimana aku hadir secara personal bagi mereka. Hatiku ketika aku berada bersama mereka. Dan bagaimana aku fokus dan brada seratus persen bersama mereka. Dan menghadirkan Dia didalam kebersamaan kami.
Keterlibatan
Selain kehadiran, K kedua adalah Keterlibatan. Hal ini adalah tentang bagaimana aku terlibat dalam kehidupan mereka sebagai sebuah tanggung jawab karena aku adalah seorang guru yang bertanggung jawab mengajar mereka. Namun, keterlibatan ini adalah tentang bagaimana aku secara personal terlibat dalam kehidupan mereka. Bagaimana aku mengenal dan memahami mereka, menangis dan tertawa bersama mereka, membimbing mereka saat mereka mengalami kesulitan dan hadir secara positif dan menyentuh hidup dan hati mereka.
Keterlibatan
“Children see children do”. Kesadaran itulah yang menyadarkanku betapa keteladanan yang setiap waktu kuberikan bagi mereka itu begitu penting. Sebagai seorang pengajar dan apapun kita. Kita ini seperti hidup dalam sebuah aquarium dimana dunia dengan begitu jelas bisa melihat apa yang kita lakukan, dan kehidupan kita adalah sebuah adegan yang dengan jelas terlihat. Seperti itulah anak-anak melihatku dan melihat hidupku. Dan kesadaran ini yang membuatku harus terus berhati-hati tentang bagaimana aku seharusnya hidup, bertindak, berkata dan bahkan berpikir. Karena aku memiliki tanggung jawab memberikan dan menjadi teladan hidup bagi mereka.
Bagaimana kita diingat bergantung dari bagaimana aku mengajar dan berbagi hidupku sekarang bersama teman-teman kecilku ini. Dan hal ini adalah tentang bagaimana Ia ingin aku menghidupi panggilan ku secara sempurna dan benar karena aku sungguh mengasihiNya dengan segenap hatiku, dan dengan segenap jiwaku dan dengan segenap kekuatanku.
Dan tentang sesuatu yang bernilai kekal yang berharga yang dapat kuwariskan kepada anak-anak ini. Kristus Yesus yang hidup didalamku. Itulah wawrisan kekal yang begitu berharga yang dapat dan sewajibnya kuwariskan kepada anak-anak ini.
Penulis: Maria Felicia
Renungan Harian Ulangan 6: 5-9 | Warisan Kekal (3K)
Baca juga: Renungan Harian Roma 5:1-11 | Dibenarkan Karena Iman