Renungan Harian Amsal 25: 28. Apa yang membuat seseorang menjadi seperti kota yang kokoh pertahanannya?
Tembok Pertahanan
Apa yang dimaksud dengan perkataan “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya” (25:28)? Mengendalikan atau menguasai diri berarti menahan diri untuk tidak melakukan suatu keinginan. Bila hidup kita dikuasai oleh keinginan duniawi, kita akan mudah untuk terjerumus ke dalam dosa. Itu berarti tembok pertahanan kita roboh.
Rasul Yohanes menjelaskan bahwa keinginan duniawi yang tidak berasal dari Allah itu terdiri dari keinginan daging (hawa nafsu), keinginan mata (keserakahan), dan keangkuhan hidup (kesombongan), dan bahwa dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya (1 Yohanes 2:16-17). Kita bertanggung jawab untuk menguasai diri dengan pertolongan Tuhan (1 Petrus 4:7). Kitab Amsal menjelaskan bahwa orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang perkasa, sedangkan orang yang tidak dapat menguasai diri gampang jatuh oleh godaan dosa (Amsal 16:32, 25:28).
Kita memerulkan kekuatan Allah untuk dapat menguasai diri dalam segala hal. Kita bersyukur karena Roh Kudus berkenan untuk berdiam dalam diri setiap orang percaya serta memunculkan buah penguasaan diri. Penguasaan diri akan memungkinkan kita untuk bisa terus bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Kristus, sehingga kita dapat menampilkan karakter seperti Kristus dalam kehidupan kita dan tembok pertahanan kita akan kokoh.
Sudahkan Anda menjadi pribadi yang bisa mengendalikan diri? Jika belum, dalam hal apa Anda tidak bisa mengendalikan diri? Berdoa dan ambil keputusan hari ini untuk miliki sikap mengendalikan diri dalam setiap kegiatan dan pekerjaan yang kita lakukan. (Renungan Harian Amsal 25: 28 | Tembok Pertahanan)