Renungan Harian Remaja Amsal 4:1-27. Kekuatan suatu negara yang lemah kadang memberi kesempatan musuh untuk memanfaatkan keadaan tersebut. Ketika negara merasa kecolongan dalam hal keamanan, maka akibat dari kelalaian tersebut akan mulai terasa. Kedaulatan terganggu dan terkesan diremehkan. Ini adalah salah satu akibatnya. Namun apabila kewaspadaan itu tercipta lebih awal dalam suatu negara, maka kesempatan musuh untuk mengacaukan juga dapat dipersempit ruang geraknya.
Pesawat Sukhoi
Teringat saat Indonesia membeli pesawat tempur Sukhoi yang mempunyai catatan kekuatan tempur yang lebih hebat, maka musuh akan berpikir lebih dari dua kali untuk mencoba melanggar kedaulatan negara ini. Kewaspadaan terhadap ketahanan dan keamanan wilayahnya menjadi sangat penting dalam mempertahankan keutuhan negara. Ketika pesawat dan tank-tank sudah memperkuat armada perangnya, maka percaya diri bertambah dalam menghadapi bahaya yang mungkin akan mengganggu.
Menjaga hati dengan segala kewaspadaan akan membentuk hidup tetap kuat di dalam iman. Kewaspadaan berarti mempersiapkan diri untuk tetap kuat, sehingga ketika pencobaan yang datang baik dari diri sendiri maupun ketika Iblis yang menawarkan janji-janji yang menipu tersebut, hati tetap terjaga untuk teguh dalam iman dan pengharapan akan kasih Tuhan. Kewaspadaan bukan hanya ketika pencobaan itu datang namun juga ketika tidak satu pun masalah ada dalam hidup kita.
Saudara muda, jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan. Waspada terhadap Iblis, si pencuri yang hanya akan mengambil dan membunuh hidup kita, karena dia satu-satunya musuh kita. Saudara, mendekatlah selalu dengan erat kepada Gembala kita yang baik, karena hanya Dia yang mau menjaga kita, bahkan rela berkorban untuk kita. Jangan memberi kesempatan kepada musuh untuk menjajah kemerdekaan kita di dalam Kristus, karena itu waspadalah selalu! (LUK – Renungan Harian Remaja Amsal 4:1-27)