Renungan Harian Amsal 28:20-22. Sebutkan tiga sifat yang buruk dari orang yang kikir? Mengapa orang kikir tidak akan mengalami berkat seperti dialami oleh orang yang dapat dipercaya?
Orang Kikir Dan Cepat Menjadi Kaya
Tidak seorang pun ingin miskin atau tetap dalam kemiskinannya. Masing-masing berjuang memperbaiki taraf hidupnya dengan berbagai macam cara dan usaha, namun tidak semua perjuangan ini mendapatkan kesempatan dan hasil yang sama.
Siapa yang bertekun dalam usaha yang halal akan memperjuangkannya di jalur yang benar, sebaliknya bagi yang menganggap bahwa usaha yang halal tidak menjawab kebutuhannya akan segera beralih kepada cara yang tidak halal, demi tercapainya tujuan. Dari dulu hingga kini, banyak orang menjanjikan ‘kaya dengan cara mudah dan cepat’. Siapa yang tidak tergiur dengan janji kaya mendadak? Mereka tidak lagi memikirkan risikonya karena fokus perhatian pada kekayaan.
Beberapa risiko telah dikatakan penulis: orang yang ingin cepat kaya akhirnya menghalalkan cara sehingga tidak terluput dari hukuman (ay. 20), orang yang kikir hanya mengejar harta dan justru akan kekurangan (ay. 22), anak yang merampas harta ayah dan ibunya telah merusak keluarganya (ay. 24), orang yang loba tidak memelihara relasi dengan orang lain (ay. 25), orang yang menyimpan kekayaannya hanya untuk diri sendiri akan dikutuki (ay. 27). Segala risiko ini sering diabaikan karena terkalahkan oleh keinginan cepat kaya. Risiko tidak penting, yang penting kaya dulu. Itulah sebabnya segala cara dihalalkan, sampai merusak keluarga sendiri, merusak bangsa sendiri, bahkan merusak diri sendiri.
Renungkan: Banyak orang menjadi pengedar ganja dan narkoba bukan karena membutuhkan sesuap nasi, tetapi karena inilah cara mudah cepat kaya. Banyak orang menjual diri dengan cara amatir ataupun profesional demi mencukupi kebutuhan sekunder. Banyak orang mencetak uang palsu agar cepat kaya. Sampai kapankah kekayaan dapat bertahan sebagai tujuan hidup? Inikah yang Anda mau! (Renungan Harian Amsal 28:20-22 – GKBJ)