Tanya:
Darimanakah Kain mendapatkan istri? Dan kepada siapakah Kain takut ketika selesai membunuh Habel?
Jawab:
Kitab kejadian 4 menceritakan bahwa Kain membunuh Habel. Dimana Kain dan Habel adalah anak dari manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Jadi, Adam dan Hawa mempunya 2 anak yaitu Kain dan Habel. Sehingga total manusia dibumi ada 4, yaitu Adam, Hawa, Kain, dan Habel.
Lalu diceritakan kemudian bahwa persembahan Kain ditolak oleh Tuhan dan karena kecemburuannya kepada Habel dia membunuh Habel. Sehingga saat ini manusia di bumi hanya tersisa 3 orang. Yaitu Adam, Hawa, dan Kain.
Lalu muncul sebuah persoalan ketika Tuhan Allah menanyakan tentang keberadaan Habel kepada Kain, dan Kain berpura-pura bahwa dia tidak tahu, namun Tuhan tahu apa yang diperbuat Kain dan memberikan hukuman kepada Kain.
Namun Kain menjawab bahwa hukuman itu terlalu berat, dan barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku.
Disini menggambarkan bahwa Harun takut dibunuh. Takut dibunuh oleh siapa? Bukankah saat ini hanya ada 3 Manusia di bumi?
Diayat yang lain dalam Kejadian 4: 17 juga menuliskan bahwa “Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh” Pertanyaan selanjutnya adalah, darimana Kain mendapatkan istri? Jika manusia hanya tinggal 3, lalu siapakah istri kain?
Pertanyaan ini seringkali ditanyakan dan kadang dianggap pertanyaan yang sulit dijawab.
Persoalannya terletak pada anggapan bahwa pada saat itu manusia di bumi hanya ada 4, yaitu Adam, Hawa, Kain, dan Habel. Sebenarnya tidak demikian. Adam dan Hawa itu sebenarnya tidak hanya memiliki 2 anak. Kejadian 5: 4 mengatakan “Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan”
Disitu dikatakan Adam dan Hawa memperanakan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi, anak-anak Adam dan Hawa ini ada banyak. Bukan hanya Kain dan Habel. Karena itu terjawab sudah darimana Kain mendapatkan istri? Sudah pasti dari salah satu adiknya.
Alkitab tidak mencatat pada umur berapa Kain membunuh Habel. Dan apakah pada saat itu Kain dan Habel sudah menikah atau belum juga tidak dicatat. Sangat mungkin pada waktu itu Kain sudah kawin dengan salah satu adiknya, atau juga Habel sudah kawin dengan salah satu adiknya. Sehingga mereka masing-masing sudah memiliki anak.
Oleh karena itu, ketika Kain membunuh Habel, Kain takut akan pembalasan dendam dari anak-anak Habel. Yang juga keponakan dia sendiri.
Jadi kesimpulannya adalah, Kain takut akan pembalasan dendam dari anak-anak Habel dan dia mendapatkan istri dari salah seorang adiknya.
Apakah ini dosa kawin dengan saudara sendiri? Imamat 18: 9 melarang orang untuk kawin dengan saudara sendiri. Hukum taurat mengatur bahwa kawin dengan saudara sendiri adalah dosa. Akan tetapi, pada jaman Adam dan Hawa, hukum taurat belum ada. Oleh karena itu apa yang dilakukan Kain menikah dengan saudaranya sendiri tidak dapat dikatakan sebagai pelanggaran.
Demikian penjelasan dari saya. Tuhan Yesus Memberkati.
Oleh: Pdt. Esra Alfred Soru
[video_embed video=”zYDCkgYD1Ao” width=”700″ height=”400″]