Renungan-Yohanes-3-16-(Kurban-Penebusan-Yang-Sempurna;-Yesus-Kristus)
Renungan-Yohanes-3-16-(Kurban-Penebusan-Yang-Sempurna;-Yesus-Kristus)

Renungan Yohanes 3: 16 (Kurban Penebusan Yang Sempurna; Yesus Kristus)

Renungan Yohanes 3: 16 (Kurban Penebusan Yang Sempurna; Yesus Kristus). Saudara, karena kita dilahirkan mati secara rohani maka kita semua diperbudak oleh dosa. Rasul Paulus berkata, “aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa” (Rm. 7:14). Paulus mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dualistis bahwa ia adalah tahanan dosa dan ia menyatakan, “aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Rm. 7:24). Kemudian ia menjawab pertanyaannya sendiri, “syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (Rm.7:25).

Saudara, Yesuslah, Allah yang menjadi manusia itu, yang harus dikorbankan, karena “Yesus sendiri menjadi sama dengan mereka dan hidup dalam keadaan manusia.” (Yoh. 3:16) Ia berbuat begitu, supaya Ia dapat menghancurkan iblis yang menguasai kematian (Ibr. 2:14).

Saudara, kemerdekaan kita dari perbudakan dosa dan penghukuman kekal adalah karena karya penebusan Kristus sebagai kurban bagi kita. Itu merupakan penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus telah ditentukan oleh Allah menjadi jalan pendamaian dengan manusia.

Saudara, kata “Penebusan” adalah suatu istilah dalam perdagangan. Kata ini mengacu kepada harga tinggi yang dibayar untuk membeli seorang budak pada masa itu. Harganya begitu mahal sampai-sampai yang dibeli bukan hanya si budak, tetapi juga dokumen hukum untuk membeli budak itu keluar sama sekali dari perbudakan. Harga penebusan ini mendatangkan kemerdekaan total sehingga orang itu tidak akan pernah dijual kembali menjadi budak. Penebusan adalah tindakan Kristus memerdekakan kita dari perbudakan dosa dan maut.

Saudara, itulah kebenarannya. Kurban untuk menghapuskan dosa berupa lembu jantan dan kambing tidak cukup memadai atau berkuasa untuk membatalkan hukuman kekal kita di hadapan Allah yang Maha Adil itu. Saudara, kematian sebagai kurban hanyalah sebagian dari rencana penebusan. Kurban itu juga harus bangkit kembali supaya kita juga dapat kembali hidup. Itu adalah “Mukjizat” yang menakjubkan.

Saudara, upah dosa adalah maut (Rm.3:23). Allah membayar suati harga tebusan. Dibayar-Nya bukan dengan emas atau perak, melainkan dengan darah Kristus yang tak ternilai harganya. “Darah Domba Allah yang tidak berdosa dan tidak bernoda.” (1 Ptr. 1:19-19).

Kematian Yesus di kayu salib itulah yang menebus dosa-dosa saudara dan saya. Ia menjadi kurban penghapus dosa saudara dan saya. Kematian-Nya menggantikan “kematian kekal” saudara dan saya, tetapi kebangkitan-Nya adalah kebangkitan saudara dan saya menuju kehidupan baru di dalam Dia.

Jadi, karena kurban penebusan-Nya maka saudara dan saya dapat dimerdekakan, diampuni dari dosa-dosa, dan luput dari pengusiran kekal dari Hadirat Allah. Ini adalah HARGA yang amat MAHAL bagi Allah; Namun Ia Menganggap Saudara dan Saya LAYAK untuk DIBAYAR SEMAHAL itu.

Sungguh, Allah begitu Mengasihi Saudara dan Saya;

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh.3:16)

“Jadilah Pribadi Yang Bersyukur, Karena Bukan Masalah Mahal Pengorbanan Yesus Kristus, Tetapi Betapa Allah Bemar-benar Mengasihi Kita”

 

Penulis: Frerianus Erwin

Leave a Reply