Renungan Remaja Matius 25: 14-39 | Gali Potensi Diri. Charlie Chaplin adalah seorang komedian yang sangat terkenal di dunia perfilman Hollywood pada tahun 1900-an. Namun siapa sangka kalo ia dulunya adalah anak yang sering dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya. Lahir dari keluarga miskin di Walworth, Inggris, pada 16 April 1889, Charlie biasa berkawan dengan kesedihan. Ayahnya yang pecandu alkohol meninggalkan keluarganya saat Charlie berusia 12 tahun. Sementara itu, karena ibunya sakit-sakitan, Charlie kecil dititipkan di rumah penitipan anak miskin dan bersekolah di asrama khusus anak-anak terlantar. Untungnya, sejak kecil Charlie menyadari kalo ia punya bakat di bidang seni dan terus mengasahnya. Suatu kali, seseorang melihat bakatnya dan mengenalkannya pada dunia perfilman. Perlahan tapi pasti, karier Charlie Chaplin kian meningkat sehingga namanya semakin terkenal.
Gali Potensi Diri
Dari perjalanan hidup Charlie Chaplin, kita bisa bilang bahwa yang namanya kesusahan dan kemiskinan tuh sifatnya cuman sementara. Asal seseorang mau mengasah talentanya, bekerja keras serta mengandalkan Tuhan, maka segalanya bisa berubah. Kalo kita mau perhatikan, sering kali Allah memberkati kita lewat hal-hal yang dekat dengan kita; yaitu melalui bakat dan kemampuan kita. Lihatlah Yusuf, bagaimana ia bisa keluar dari penderitaannya. Perhatikan Daud, bagaimana nasibnya berubah dari seorang penggembala domba yang nggak dikenal siapa-siapa menjadi pahlawan yang terkenal di seluruh Israel? Itu semua berkat keahliannya menaklukkan binatang buas yang terus-menerus diasah selama berada di ladang penggembalaan. Kemampuan inilah yang di kemudian hari jadi modalnya untuk mengalahkan Goliat.
Apakah kamu sudah mengenali potensi dirimu, Guys? Apa yang menjadi nilai plusmu selama ini? Menyedihkan banget kalo masih aja ada orang yang mengaku kalo dirinya nggak punya kelebihan apa-apa. Tuhan menghendaki kita mengembangkan setiap talenta yang udah Dia berikan! Jangan sampe kita menyia-nyiakannya dengan ‘menyembunyikannya’ di dalam tanah, seperti yang diperbuat oleh hamba yang menerima satu talenta, padahal kita diberi waktu dan kesempatan yang sama untuk mengembangkannya demi peningkatan kualitas hidup kita! (Renungan Remaja Matius 25: 14-39 | Gali Potensi Diri)