Renungan Remaja 2 Timotius 3: 10-17 | Menu Utama. Aku punya kebiasaan yang bisa dibilang ‘baik’, yaitu suka membaca buku-buku rohani. Baru ngabisin satu buku, langsung ada buku lain yang ngantri untuk dibaca. Sayangnya, gara-gara kurang bijak membagi waktu, kebiasaan baik ini malah ngga berkenan di hadapan Tuhan. Yup, karena keseruan baca buku rohan, aku jadi jarang membaca Alkitab, yang adalah sumber utama untuk belajar tentang fir-Tu! Sekarang, aku belajar lebih bijak membagi waktu, kapan untuk membaca Alkitab dan kapan untuk membaca buku rohani.
Menu Utama
Mungkin kalian bingung; “Baca Alkitab en buku rohani, apa keduanya ngga bisa disamakan? Bukankah buku rohani juga referensinya bersumber dari ayat-ayat Alkitab?” Awalnya aku juga punya pertanyaan kayak gitu, tapi kemudian aku menemukan jawabannya. Menariknya, jawaban itu kutemukan ketika aku menghadap meja makan. Yup, di meja makan tersedia menu utama dan menu pelengkap (pencuci mulut atau dessert). Membaca Alkitab bisa diibaratkan seperti menu utama. Ketika kita membaca Alkitab, Tuhan berbicara melalui rhema dari ayat-ayat yang kita baca. Trus, gimana dengan menu pelengkapnya? Menu pelengkap itu adalah buku-buku rohani, khotbah-khotbah yang kita dengar saat ibadah di gereja atau kita tonton dari youtube, lagu-lagu rohani, dan lain sebagainya. Menikmati menu pelengkap, boleh dong! Tapi sebelum menikmatinya, kita mesti kenyang dulu sama menu utamanya. Kebayang seandainya saat makan malam, kita makan pudding sebanyak-banyaknya, tapi ngga menyentuh makanan utama? Bisa-bisa kita malah sakit perut!
Guys, ngga ada larangan untuk kita membaca buku-buku rohani, mendengarkan rekaman khotbah dan lagu-lagu pujian, atau hal-hal seputar rohani lainnya. Justru bagus andai kata kita punya kebiasaan kayak gitu. Namun, ingatlah kalo semua itu cuman pelengkap untuk membantu kita memahami fir-Tu yang tertulis di dalam Alkitab. Jangan sampe karena keasyikan menikmati menu pelengkap, menu utama untuk membaca dan merenungkan fir-Tu malah kita lewatkan! Fakta menunjukkan bahwa kerugian besar dialami oleh siapa pun yang malas membaca, termasuk membaca Alkitab. Kamu mau mengalami kerugian juga? (Renungan Remaja 2 Timotius 3: 10-17 | Menu Utama)