Renungan Harian Yohanes 14:23-31. Ketaatan adalah sesuatu yang mudah bila kita diminta melakukan sesuatu yang enak. Ketaatan menjadi sesuatu yang sangat sukar bila kita harus mengerjakan sesuatu yang mendatangkan penderitaan dan ketidaknyamanan. Padahal, ketaatan yang total seharusnya tidak pandang bulu. Justru ketaatan yang tertinggi diuji ketika kita diperhadapkan pada tugas yang berat. Tuhan Yesus menaati Bapa-Nya dengan ketaatan yang luar biasa. Dia taat dalam merealisasikan rencana penebusan Bapa yaitu dengan menderita sampai mati disalibkan.
Ketaatan Tuhan Yesus ini seharusnya menjadi inspirasi dan model bagi kita untuk menaati orangtua. Adakalanya, orangtua kita meminta kita melakukan sesuatu yang kita tidak sukai. Di sinilah kita harus menunjukkan ketaatan besar yang tidak keluar dari keterpaksaan melainkan kasih yang tulus. Selama perintah orangtua tersebut demi untuk kebaikan kita dan tidak menghalangi iman kita kepada Kristus maka kita terpanggil seperti Kristus untuk menaati orangtua kita.
Renungkan
Bagaimana Tuhan Yesus menghubungkan antara kasih dan ketaatan (ay. 23-24, 31)?
Bagaimana keteladanan Tuhan Yesus yang menaati Bapa-Nya menolong kita menaati orangtua kita di bumi?
Apakah saat ini Anda sedang diberikan tugas berat oleh orangtua Anda? Lihatlah kepada Kristus dan ikutilah jejak-Nya yang menaati Bapa-Nya tanpa mengeluh. (Renungan Harian Yohanes 14:23-31 – GKBJ)