renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap
renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap

Renungan Harian Yohanes 10: 18

www.renunganhariankristen.com Mari kita bermain kuis sebentar! Siapa yang paling bertanggung jawab atas kematian Yesus?

  • Yudas Iskariot, murid yang mengkhianati Dia
  • Orang Farisi, para ahli taurat, para imam, dan para pemimpin agama Yaudi lainnya
  • Kayafas, seorang imam besar
  • Pontius Pilatus, gubernur Roma
  • Prajurit Roma yang menyiksa dan menyalibkan Yesus di atas kayu salib

Siap untuk jawabannya? Mungkin ini akan mengejutkan anda.

Memang orang-orang ini memiliki peran yang sangat signifikan dalam kematian Yesus dan mereka akan dihakimi untuk dosa mereka, tetapi tidak satu pun diantara mereka yang merenggut nyawa Yesus. Sulit untuk dipercaya?

Tapi itu benar. Matius 27: 50 mendeskripsikan cara kematian Yesus: “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.”

Kehidupan Yesus tidak direnggut. Tapi Ia dengan rela menyerahkan nyawa-Nya sendiri.

Apakah artinya?

Yesus tidak naïf. Sebagai Anak Allah yang kekal dan maha tahu, Dia mengetahui bagaimana misi-Nya di dunia harus berakhir. Bagaimana keadaan-Nya ketika Dia hidup, bahkan ketika diri-Nya ditangkap dan disiksa, tidak ada yang mengejutkan bagi diri-Nya. Tidak ada situasi yang diluar kontrol-Nya.

Injil mendeskripsikan tentang saat-saat terakhir Yesus di salib. Ketika Matius 27:50 berkata bahwa Yesus “menyerahkan nyawa-Nya” ini menekankan bahwa Yesus dengan sukarela melakukannya, bukan karena terpaksa. Dan Lukas 23:46 berkata “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” Yesus yang memutuskan untuk apa yang harus dilakukan dan kapan dilakukan.

Atas kehendak-Nya sendiri, Yesus mati supaya anda hidup. Atas kuasa-Nya, Dia bangkit pada hari yang ketiga supaya anda memiliki hidup yang kekal.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Renungkanlah kematian Yesus untuk anda agar anda lebih kagum lagi kepada Yesus. Dia harus menanggung cawan murka Allah sampai pada titik darah penghabisan. Dan bersyukur­lah atas apa yang sudah dilakukan pada anda.

Tahukah anda?

Ketika Yesus “menyerahkan nyawa-Nya” Dia pergi ke surga (Lukas 23:43). Sementara tubuh jasmaninya tetap pada tiang salib dan kemudian dikubur, namun pada akhirnya akan kembali bersatu pada saat kebangk­itan-Nya.

Leave a Reply