Renungan Harian Yesaya 26: 3-4 | Damai Yang Sempurna. Kepada siapakah janji tentang damai sejahtera diberikan? Mengapa? (ay 3 ) Siapakah Tuhan bagi kita? (ay 4)
Damai Yang Sempurna
Banyak lagu-lagu Natal yang kita nyanyikan berbicara tentang kesunyian, kekudusan atau kedamaian malan ketika Yesus lahir. Saya percaya hal itu benar dialami oleh sebagian orang pada masa itu, namun sebagai besar orang lainnya sebagaimana kebanyakan orang pada zaman ini justru mengalami ketiadaan damai sejahtera. Di masa menjelang Natal adalah saat-saat ceria bagi sebagian orang, tetapi juga saat-saat yang menyedihkan dan menakutkan bagi sebagian orang lainnya. Kenangan sedih karena orang-orang dekat yang telah meninggalkan mereka, kehilangan anak, berbagai tragedi menimpa yang merampas damai sejahtera dan sukacita.
Bagaimana dengan Anda? Dalam hal ini, pilihan ada di tangan kita. Allah tidak hanya bekerja di saat-saat kita dalam keadaan bahagia dan sukses, tetapi terlebih Ia melakukan pekerjaanNya yang dasyat di saat-saat kita menghadapi keadaan yang paling sulit dan menakutkan, asalkan kita mempercayai Dia sepenuhnya. Memang kita tidak dapat mengontrol semua situasi dalam hidup kita, namun kita dapat dengan penuh kesadaran mengalihkan perhatian kita kepada Yesus yang akan menjagai kita dengan damai sejahtera-Nya. Kita sendiri yang dapat memilih ke mana pikiran dan perhatikan kita arahkan.
Periksalah, apakah saat-saat ini Anda sedang teringat hal-hal yang membuat Anda sedih atau sedang menghadapi berbagai persoalan yang menakutkan? Alihkan pikiran dan perhatian Anda kepada Firman-Nya atau mulailah menyanyikan sebuah lagu pujian dan penyembahan kepada Tuhan! (Renungan Harian Yesaya 26: 3-4 | Damai Yang Sempurna)
Baca juga: NATAL yang SEMPURNA bagi MANUSIA yang TIDAK SEMPURNA