Renungan Harian Sekolah Minggu Matius 9: 9-13 | Matius Pemungut Cukai Mengikuti Yesus. Pemungut cukai pada zaman Tuhan Yesus mungkin bisa disamakan dengan pemungut pajak liat pada zaman sekarang tau kata lainnya adalah tukang palak. “Ya ampun hari ini kita belum bisa bayar pajak. Pasti harganya naik lagi ini!” begitu ketakutan orang banyak kalau bertemu pemungut cukai.
“Dasar pemungut cukai. Suka cari untung dari kita. Bagaimana ya caranya supaya kita tidak rugi?” orang banyak juga bingung bagaimana cara menyiasati pemungut cukai yang licik dan memperkaya diri itu.
Adik-adik, pekerjaan sebagai pemungut cukai pada zaman Tuhan Yesus adalah pekerjaan yang kotor dan jahat. Misalnya bayaran pajak 1 juta, mereka bisa manarik uang rakyat 2 juta, setengahnya untuk diri mereka sendiri. Herannya, Tuhan Yesus justru memilih Matius salah seorang pemungut cukai untuk menjadi murid-Nya. Kenapa? Orang Farisi juga mempertanyakan kenapa Tuhan Yesus bersama-sama dengan para pemungut cukai dan orang berdosa. Menanggapi mereka, Tuhan Yesus berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Nah,
Apakah setelah ikut Yesus, matius tetap jadi pemungut cukai?
Jika Adik-adik punya kejahatan atau kesalahan seperti Matius, apakah setelah ikut Yesus akan Adik-adik tinggalkan? … Nah apa yang akan Adik-adik tinggalkan? …
Baca juga: Renungan Harian Anak Matius 2: 1-12 | Celengan Bintang