Renungan Harian Remaja Markus 6: 7-13. Ketika Heri mengajak Tedi memancing, bukan jawaban yang menyenangkan yang diterima Heri, melainkan jawaban yang menyakitkannya. “Bertobat kamu, hari gini kok masi suka mancing. Ke gereja sana!?!” Heri sangat tersinggung dengan pernyataan Tedi yang menganggapnya tidak pernah ke gereja. Menurut Heri sendiri, justru Tedilah yang kelewatan rajin ke gereja, sampai-sampai kehidupannya sendiri tak terurus.
Tanpa disadari seringkali kita itu salah mengartikan kehidupan pelayanan. Kita menganggap bila kita sudah memberikan waktu sepenuhnya di gereja, maka pelayanan kita sempurna. Kita mengaanggap orang yang refreshing sebagai orang yang belum bertobat.
Padahal bukan seperti itu tolak ukur sebuat pelayanan. Untuk apa kita pelayanan sampai lelah tapi kalo hubungan kita dengan Tuhan banyak bolongnya? Untuk apa kita sukses dalam pelayanan tapi kalo studi kita gagal di tengah jalan? Untuk apa kita terkenal asebagai seorang yang aktif pelayanan tapi klo rumah kita kotor, keluarga kita nggak pernah kita pedulikan?
Sobat, terkadang kita begitu asik dalam pelayanan hingga mengalami kelelahan dan mulai kehilangan visi yang sesungguhnya. Kita nggak punya waktu lagi untuk istirahat hingga jatuh sakit, kita nggak punya waktu lagi untuk belajar hingga diDO, kita nggak punya waktu lagi untuk bekerja hingga kita diPHK, kita nggak punya waktu lagi dengan keluarga hingga kita kehilangan keluarga.
Apa kita mau pelayanan kita berakhir seperti itu? Tidak, kan? Berusahalah untuk menyeimbangi keseriusan misi kita dengan menghabiskan waktu untuk beristirahat serta menyeimbangkan tanggung jawab kita sebagai pelajar, pekerja maupun anak. Jangan salah, Tuhan Yesus juga menganjurkan demikian kepada para muridNya! (Renungan Harian Remaja Markus 6: 7-13 | Balance)