Renungan Harian Remaja Kejadian 50:15-21. Sudah dikhianati, Yusuf masih juga dijual saudara-saudaranya. Sekalipun sudah diperlakukan begitu menyakitkan, Yusuf nggak lantas membenci, marah atau dendam pada mereka. Malahan saat kakak-kakaknya datang menghadap Yusuf memohon belas kasihan, dia bukan hanya memaafkan tapi juga menenangkan hati saudara-saudaranya. Wow… touchy banget ya, yang dilakukan Yusuf!

Coba simak apa yang terucap dari bibirnya, Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? (ayat 19)
Yusuf lalu berkata lagi” Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga (ayat 21)

Orang yang mendendam, jangankan untuk menghibur dan menenangkan hati orang lain, menghibur hati sendiri saja pasti nggak akan bisa. You Guys ingat, kita sendiri juga bukan manusia yang sempurna. Kita pasti pernah melakukan kesalahan atau menyakiti hati orang lain. Saat kita melakukan kesalahan pada orang lain, hal yang paling kita inginkan adalah pengampunan atau pemberian maaf dari orang itu, iya kan?

Gimana perasaan kita, kalau orang lain nggak mau memaafkan kesalahan yang kita lakukan?

Jangan mendendam apalagi berniat membalas kejahatan yang dilakukan orang pada kita. Firman Tuhan bilang, pembalasan itu bukan hak kita, tapi hak Tuhan (Ul 32:42).

Dendam itu kendaraannya setan. Dendam akan membuat kita merancangkan atau memikirkan hal yang jahat. Dendam juga akan merampas sukacita dan damai sejahtera kita, serta merusak hubungan kita dengan Tuhan. Singkatnya, dendam itu dosa dan berbahaya! Kalau menyimpan dendam itu dosa dan berbahaya, ngapain juga kita menyimpannya? Ayo deh, buang jauh-jauh semua rasa dendam yang pernah ada! Minta Allah memampukan kita mengampuni dan melupakan kesalahan yang sudah diperbuat orang lain yang bikin hati kita mendendam terhadap mereka.

Seperti Yusuf, belajarlah melihat bahwa apapun yang Tuhan izinkan kita alami, semua bertujuan untuk mendewasakan kita didalam rencana-Nya. [RJW – www.renunganhariankristen.com]