Renungan Harian Remaja Kejadian 42: 18-25. Saat Yusuf menjabat sebagai mangkubumi, saudara-saudara Yusuf datang menghadap. Kalau saja ia tak punya rasa welas asih, bukan tak mungkin ia akan bersikap “cuek” soal kesulitan yang dialami saudaranya. Terlebih bila Yusuf mengingat apa yang pernah dilakukan saudara-saudaranya.
Saat itu, bisa dipastikan Yusuf tak lagi mengingat hal “pahit” itu, karena dalam Alkitab tersurat ia menolong saudara-saudaranya. Dalam bacaan kita hari ini, bisa dilihat jauh dilubuk hatinya kalau Yusuf sangat memperhatikan apa yang saudaranya butuhkan. Bukan saja lantaran saudara, tapi Yusuf sadar kalau memang orang-orang yang dihadapannya saat itu adalah orang-orang yang membutuhkan pertolongan, persis seperti penjelasan kitab Amsal, agar kita jangan sekali-kali menahan kebaikan pada orang-orang yang memang seharusnya mendapat kebaikan ( Amsal 3;27)
Mementingkan diri sendiri
Begitu juga dengan kehidupan sehari-hari, adakah kita hanya menjadi orang yang selfish atas kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain? Adakah kita hanya mementingkan kebahagiaan kita saja? Saudara, Allah menerapkan hukum kasih, dan tujuannya bukan hanya untuk mengasihi diri sendiri, namun juga kasih pada orang lain. Tidak ada untungnya bila kita hanya mengejar kepentingan diri sendiri. Yusuf, ia tahu persis tidak ada kebahagiaan berlebih yang ia dapat jika hanya mementingkan diri sendiri sementara orang di sekelilingnya membutuhkan pertolongannya.
Dapat kita bayangkan jika Yesus hanya mementingkan diri sendiri. Ia pasti tak peduli walau kita binasa. Justru karena Ia peduli akan kebutuhan kita dan tidak mementingkan diri sendiri, Yesus rela disalib agar kita beroleh hidup yang kekal. Bila kita hanya mementingkan diri sendiri, kita hanya merasakan kepuasaan yang hambar. Cobalah perhatikan orang-orang di sekeliling kita, begitu banyak diantara mereka yang membutuhkan pertolongan kita. Nah, apakah kita hanya berpangku tangan atau sekedar menontonnya saja dan berkata, cuek aja? Tidak kan?
Karena itu, lakukan yang terbaik untuk Tuhan dan sesamamu!! (RJW – Renungan Harian Remaja Kejadian 42: 18-25)